jpnn.com, JAKARTA - PT LIB dan PSSI telah mengeluarkan pengumuman penundaan Liga 1 2020.
Lanjutan kompetisi kasta tertinggi di Indonesia itu tak mendapatkan izin Kepolisian karena pandemi COVID-19 di Indonesia.
BACA JUGA: Tok, Oknum Polisi Rapi Rahmat dan Rizal Divonis Hukuman Mati
Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan berharap penundaan Liga 1 dan Liga 2 dilakukan setidaknya hingga November.
Hal yang sama juga diutarakan operator PT LIB. Keputusan penundaan Liga 1 ini pun langsung direspons Barito Putera. Skuat Laskar Antasari pada prinsipnya mendukung keputusan penundaan Liga 1 tersebut.
BACA JUGA: Pelaku Vandalisme Musala di Tangerang Terus Menangis, AKBP Dedy Beberapa Kali Menenangkannya
"Barito Putera tentunya mendukung apa keputusan PSSI. Di masa pandemi ini kita tidak perlu saling menyalahkan, sama-sama mencari solusi terbaik seperti apa"
"Karena kita menghadapi hal yang sama dan kita semua punya tujuan yang sama, yaitu ingin sama-sama membuat sepak bola Indonesia yang lebih maju dan mengutamakan keselamatan, kesehatan masyarakat Indonesia tercinta," kata CEO Barito Putera Hasnuryadi Sulaiman.
BACA JUGA: Barito Putera Resmi Kontrak Pemain Muda Chris Robert Rumbiak
Meski demikian, Barito Putera berharap PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) bisa segera mencarikan jalan keluar.
Pasalnya penundaan ini akan berdampak kepada ekosistem tim, apalagi jika dibiarkan tanpa kepastian. Terlebih, Barito Putera saat ini berstatus sebagai tim musafir yang harus mengungsi ke Pulau Jawa.
Tim asuhan Djadjang Nurdjaman memusatkan seluruh aktivitasnya di Yogyakarta dan memilih homebase di Stadion Maguwoharjo, Sleman.
"Sekali lagi kami memohon untuk bisa memberikan keputusan secepatnya. Dalam artian kapan liga akan diputar lagi, karena ini ada hubungannya dengan langkah kami selanjutnya," tutur Hasnuryadi.
BACA JUGA: Makam Andresta Mirdayanti Akhirnya Dibongkar, Jenazahnya Diautopsi, Semoga Terungkap
"Apakah kami akan tetap mempersiapkan diri dengan berkumpul di Yogyakarta, atau sementara kami liburkan tim terlebih dahulu. Kami berharap bisa secepatnya ada solusi," tandasnya. (dkk/jpnn)
Redaktur & Reporter : Muhammad Amjad