BUKITTINGGI - Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Irwan Prayitno menilai ada empat modal sosial sehingga masyarakat Minangkabau secara kualitas dan kuantitas relatif unggul dalam dunia sastra. Karenanya, banyak sastrawan besar berasal dari Minangkabau.
Modal sosial pertama, karena Bahasa Minang yang digunakan sehari-hari masuk dalam rumpun Bahasa Melayu sebagai media untuk masyarakat berekspresi. "Kedua karena menganut paham egaliter yang tidak membedakan secara ekstrim antara pemimpin dengan yang dipimpin sebagai mana tertuang dalam pepatahnya "ditinggikan seranting, didahulukan selangkah"," kata Irwan saat ditemui usai acara Maklumat Hari Sastra, di SMAN 2 Kota Bukittinggi, Minggu (24/3).
Ketiga, lanjut politisi PKS itu, karena masyarakat Minang tumbuh dalam budaya bertutur seperti yang ada dalam seni Rabab dan Randai yang sangat ekpresif dan dinamis. Sedangan faktor keempat adalah filosofi hidup yang sangat religius, yakni "Adat Bersendi Sarak dan Sarak Bersendikan Kitabullah".
"Keempat faktor itulah yang saya yakinkan sebagai faktor pendorong unggulnya masyarakat Minang di dunia sastra," tegasnya. Irwan.
Irwan menambahkan, saat ini Pemprov dan DPRD tengah menyelesaikan pembahasan Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) tentang perlindungan kebudayaan Minangkabau.
SMAN 2 Bukittinggi merupakan sekolah asal sastrawan besar Abdul Moeis. Sekolah itu berdiri sejak 1873.(fas/jpnn)
Modal sosial pertama, karena Bahasa Minang yang digunakan sehari-hari masuk dalam rumpun Bahasa Melayu sebagai media untuk masyarakat berekspresi. "Kedua karena menganut paham egaliter yang tidak membedakan secara ekstrim antara pemimpin dengan yang dipimpin sebagai mana tertuang dalam pepatahnya "ditinggikan seranting, didahulukan selangkah"," kata Irwan saat ditemui usai acara Maklumat Hari Sastra, di SMAN 2 Kota Bukittinggi, Minggu (24/3).
Ketiga, lanjut politisi PKS itu, karena masyarakat Minang tumbuh dalam budaya bertutur seperti yang ada dalam seni Rabab dan Randai yang sangat ekpresif dan dinamis. Sedangan faktor keempat adalah filosofi hidup yang sangat religius, yakni "Adat Bersendi Sarak dan Sarak Bersendikan Kitabullah".
"Keempat faktor itulah yang saya yakinkan sebagai faktor pendorong unggulnya masyarakat Minang di dunia sastra," tegasnya. Irwan.
Irwan menambahkan, saat ini Pemprov dan DPRD tengah menyelesaikan pembahasan Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) tentang perlindungan kebudayaan Minangkabau.
SMAN 2 Bukittinggi merupakan sekolah asal sastrawan besar Abdul Moeis. Sekolah itu berdiri sejak 1873.(fas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Irwan: Penambang Liar Dorong Pemda Bekerja Lebih Baik
Redaktur : Tim Redaksi