jpnn.com, JAKARTA - Ikatan Keluarga Minang mendesak Presiden Jokowi membentuk Tim Gabungan Pencari Fakta untuk mengusut tragedi yang menewaskan enam anggota Front Pembela Islam (FPI).
"TGPF perlu dibentuk untuk menyelidiki serta menginvestigasi peristiwa kekejaman ini secara terbuka, tranparan dan tuntas," kata Ketua Umum IKM Fadli Zon Datuak Bijo Dirajo Nan Kuniang, Kamis (10/12) malam.
BACA JUGA: Uni Irma: Apa Hubungan Fadli Zon dengan FPI?
Politikus Gerindra yang ikut mengurus jenazah enam anggota FPI saat di RS Polri itu juga meminta Presiden Jokowi, melakukan evaluasi kepada Kapolri dan Kapolda Metro Jaya, serta melakukan pemeriksaan terhadap personel yang terlibat dalam tragedi pada 7 Desember itu.
"Ini demi kepercayaan publik kepada Polri dan pemerintah," kata Fadli.
BACA JUGA: Punya Informasi Penting soal Bentrok Laskar FPI vs Polisi? Jangan Sungkan ya
IKM, kata Fadli, sangat prihatin dan menyesalkan peristiwa memilukan tersebut.
"IKM berbelasungkawa kepada keluarga korban dan juga kepada FPI yang telah kehilangan anak, santri dan anggotanya," tutur Fadli.
IKM juga layak terpukul dengan kejadian tersebut, lantaran salah seorang korban penembakan merupakan putra Minang.
"Salah seorang dari korban adalah anggota IKM, yang berasal dari Nagari Sulit Air, Kabupaten Solok. Semoga diberi tempat terbaik, husnulkhatimah dan insyaallah syahid," kata Fadli.
Sebagai Ketua Umum IKM, Fadli pun mengimbau warga Minang di mana pun untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi melakukan tindakan yang melanggar hukum.
"Sebagai organisasi yang menjunjung tinggi falsafah Minang, adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah, IKM mengecam penggunaan senjata dan kekuasaan yang sewenang-wenang oleh aparat," kata Fadli. (*/adk/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur & Reporter : Adek