"Ini sikap yang terpuji, jadi harus didukung," kata Arzaky kepada Lombok Post.
Menurut Arzaky, sikap ini akan memberikan kontribusi positif agar calon pemimpin terpilih tidak menyalahgunakan jabatannya
BACA JUGA: Mendagri: Masalah Harus Dilokalisir
"Pemimpin yang terpilih harus betul-betul pemimpin yang baik," paparnya.Dikatakan Arzaky, kondisi masyarakat masa kini, banyak pemimpin yang mengatakan diri berbudaya dan beradab, tapi dalam praktiknya banyak yang tidak tahu adat
Bagi Arzaky, dalam sebuah sistem demokrasi, parpol seharusnya mampu membiayai calon pemimpin yang diusung, meskipun calon pemimpin juga harus mengeluarkan cost politik untuk sosialisasi dan biaya lainnya
BACA JUGA: Anggaran Tak Jelas, Tahapan Molor
"Tapi demokrasi kita malah terbalik, calon yang membiayai parpol," tandasnya.Sementara itu, meskipun tahapan pemilukada di Kota Mataram sudah dimulai, belum satupun dari calon wali kota/wakil wali kota yang sudah mengantongi dukungan final dari parpol
BACA JUGA: Tangani Pilkada, Hakim MK Siap Lembur
Begitu juga dengan TGH Ahyar Abduh-H Mohan Roliskana yang diusung partai Golkar masih menunggu hasil survei DPP Golkar.Pantauan Lombok Post, baliho-baliho para calon wali kota dan wakil wali kota semakin ramai dipajang di jalan raya, seperti mantan Kepala Bappeda NTB HL Fathurrahman dan Kepala Dinas Pendapatan Kota Mataram H Abdul Karim(mni)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dana Pilgub Jatim Diselidiki KPK
Redaktur : Tim Redaksi