Sikap MUI Sudah Jelas, Partai Sebaiknya Evaluasi Dukungan ke Ahok

Rabu, 12 Oktober 2016 – 10:54 WIB
Emrus Sihombing. Foto: dok jpnn

jpnn.com - JAKARTA --  Pernyataan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yang menyinggung Surat Almaidah 51 saat tugas di Kepulauan Seribu berbuntut panjang.

Majelis Ulama Indonesia menyatakan Ahok telah menghina Alquran dan ulama. Buntut bacot Ahok itu telah membuat pencalonannya di pilkada DKI Jakarta goyang. 

BACA JUGA: Ini Harapan Mas Agus di HUT Mpok Sylvi

Direktur EmrusCorner Emrus Sihombing menyarankan, partai politik yang mengusung Ahok di pilkada DKI Jakarta mengevaluasi dukungannya. 
 
"MUI telah buat suatu keputusan dan saya berpandangan bagaimanapun partai pengusung perlu melakukan evaluasi pencalonan Ahok sebagai gubernur," kata Emrus, Selasa (11/10) malam. 

Menurut Emrus, wacana yang selama ini terjadi berkaitan dengan Ahok, membuat masyarakat tidak begitu simpati kepadanya. 

BACA JUGA: Prabowo: Rakyat Tidak Sebodoh Seperti Diperkirakan‎ Berbagai Kekuatan

Emrus menambahkan, pernah suatu waktu mewawancarai sejumlah masyarakat secara informal soal pernyataan Ahok. Ia mendapat jawaban bahwa respon masyarakat sama yakni kecewa dengan ucapan Ahok. 

Meskipun respon itu tidak bisa digeneralisasi sebagai suara masyarakat Jakarta secara keseluruhan, tapi setidaknya mencerminkan wacana yang terjadi di publik terhadap pernyataan Ahok. 

BACA JUGA: DPR Bosan Menunggu RUU Pemilu, Ngadat di Setneg?

Berbasis dari sikap masyarakat dan MUI itu, maka partai-partai pengusung perlu melakukan evaluasi.

"Partai pengusung harus merespon dong penilaian masyarakat termasuk MUI," katanya. 

Menurut dia, partai pengusung harus melakukan kalkulasi politik apakah masih bisa memenangkan pilkada dengan kondisi wacana yang begitu banyaknya pandangan masyarakat yang tidak bersimpati kepada Ahok. 

Evaluasi bisa memutuskan dua hal yakni tetap mencalonkan Ahok dengan berbagai perubahan strategi komunikasi politik atau mendabut dukungan tersebut.

Menurut dia, kalau harus dipaksakan maka peluang untuk kalah di pilkada semakin terbuka lebar.

"Saya ikuti wacana publik umumnya pada posisi kecewa. Kalau itu dipertahankan tapi terbuka lebar kalah untuk jagoan mereka, kan lebih baik dari awal dievaluasi," kata dia. (boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ahok-Djarot Terima Djan Faridz Cs dengan Tangan Terbuka


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler