jpnn.com - NUSA DUA - Anggota tim sukses kandidat Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto, Chairuman Harahap, mengaku prihatin dengan sikap sejumlah pihak yang terkesan tak mengindahkan pidato Presiden Joko Widodo saat pembukaan Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar, Sabtu (14/5).
Pasalnya, presiden sudah terang-terangan menegaskan pemerintah netral dan tidak mendukung salah satu calon ketua umum secara khusus. Namun tetap saja masih ada pihak-pihak yang mencoba tetap mengatasnamakan presiden.
BACA JUGA: SIMAK! Masih soal Gaji ke-13 dan THR untuk PNS
"Belum habis presiden ngomong istana ada di Merdeka Utara, si A sudah mengumpulkan DPD-DPD I. Si B sudah kumpulkan ini itu. Padahal sudah sangat jelas presiden tidak mau intervensi dan atur urusan rumah tangga Golkar," ujar Chairuman, Senin (16/5).
Karena itu sebagai politikus senior Partai Golkar, Chairuman merasa terpanggil mengingatkan kembali pihak-pihak tertentu untuk tidak mengatasnamakan presiden dalam urusan Partai Golkar.
BACA JUGA: Jam Berapa Pemilihan Ketum Golkar? Ini Jawaban Jubir Munaslub
Apalagi secara kasat mata, penyelenggaraan Munaslub telah berjalan cukup baik. Mulai dari penyusunan tata tertib, hingga aturan pemilihan akhirnya disepakati akan dilakukan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil (luber jurdil).
Artinya, pemilih dapat dengan bebas memilih calon ketua umum yang dinilai baik, tanpa harus takut diintervensi.
BACA JUGA: KPK Usut Imbas Reklamasi Pelabuhan Muara Angke
"Saya tidak ingin ada intervensi dan penyalahgunaan wewenang. Harus fair dalam perjuangan politik. Demi menjaga kehidupan yang demokratis," ujar Chairuman.(gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ssttt..Ada Spekulasi Kenapa Pak JK Batal Balik ke Munaslub
Redaktur : Tim Redaksi