jpnn.com, JAKARTA - Aktor Reza Rahadian menjadi perbincangan netizen, khususnya penggemar, di media sosial.
Dia dipuji karena turut hadir saat demonstrasi menolak Revisi UU Pilkada di Gedung DPR, Senayan, Jakarta.
BACA JUGA: Pernyataan Tegas Reza Rahadian Saat Demo di DPR
Para netizen serta penggemar menilai Reza Rahadian masih memiliki hati nurani dan kepedulian terhadap demokrasi di Indonesia.
Sejumlah konten di media sosial menulis berbagai pujian serta sanjungan untuk pria berusia 37 tahun itu serta beberapa selebritas dan komika yang ikut berdemo.
BACA JUGA: Ikut Turun Demo, Reza Rahadian: Ini Negara Bukan Milik Keluarga Tertentu
Adapun Reza Rahadian turut hadir saat demonstrasi menolak Revisi UU Pilkada di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (22/8).
Dia bahkan dengan lantang menyuarakan protes di tengah ribuan peserta unjuk rasa berlangsung.
BACA JUGA: Reza Rahadian hingga Bintang Emon Gabung Unjuk Rasa #KawalPutusanMK di Depan DPR
"Melihat bagaimana MK sudah mengembalikan citra setelah wajahnya porak-poranda. Setelah ini, kita sudah mendapatkan keputusan yang sangat kita hormati dari MK," kata Reza Rahadian.
"Hari ini kita mendapatkan kenyataan, itu akan dianulir lembaga yang katanya wakil rakyat kita semua hari ini. Lantas anda-anda di dalam ini wakil siapa?" sambungnya.
Pemain film Heartbreak Motel itu mengkritik keras DPR yang berencana menganulir putusan MK.
Dia merasa apa yang dilakukan oleh anggota dewan sangat tidak mewakili suara rakyat.
Selain itu, Reza Rahadian menegaskan bahwa dirinya ikut demonstrasi demi menyuarakan suara hati bukan untuk mewakili kepentingan apa pun.
"Saya tidak mewakili kepentingan apa pun, saya tidak ikut dalam partisipasi apa pun, saya hadir sebagai rakyat biasa bersama dengan teman-teman semua. Kita hadir di sini bersama orang-orang yang gelisah melihat demokrasi seperti ini," tegas aktor peraih Piala Citra tersebut.
Reza Rahadian menambahkan, aspirasi tidak hanya ditujukkan kepada DPR, tetapi juga para penguasa.
Dia mengajak masyarakat untuk mengawal terus persoalan ini, lantaran negara bukan milik satu keluarga atau kelompok.
"Ini negara bukan milik keluarga tertentu. Miris melihat ini semua. Semoga kita bisa mengawal terus. Ada keputusan tadi menunda. Mudah-mudahan inilah yang harus mereka lakukan," tutup Reza Rahadian. (ded/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi