jpnn.com, JAKARTA - Direktur Eksekutif Energy Watch, Mamit Setiawan mengkritik sikap Presiden Joko Widodo yang dinilai tidak tegas dalam menyikapi beredarnya rekaman percakapan Menteri BUMN Rini Soemarno dengan Dirut PLN Sofyan Basir.
Kata Mamit, Jokowi tidak bisa lagi seperti terkesan 'menghindari' pertanyaan itu.
BACA JUGA: Siapa Pak Ari yang Dimaksud Rini Soemarno dan Dirut PLN?
Karena itu, Jokowi diminta segera turun tangan dalam skandal percakapan Rini-Sofyan yang sudah berujung melahirkan wacana sebuah pansus di DPR.
"Presiden memang harus ikut turun tangan, dia harus membuatnya semuanya lebih clear, sekarang kan masih abu-abu," kata Mamit.
BACA JUGA: Jubir Tekomsel soal Kemungkinan Rini Soemarno Disadap
Terlebih, di tahun politik ini semua isu bisa dibuat menjadi 'barang panas'. Setelah kemunculan rekaman itu, di tengah masyarakat kini bermunculan banyak persepsi.
Untuk itu sambung Mamit, Jokowi jangan sampai membiarkan persepsi muncul semakin liar.
BACA JUGA: DPR Bisa Buat Terobosan dengan Panggil Menteri Rini
"Kalau dibiarkan begitu saja, persepsi masyarakat bisa bertanya dengan kinerja Jokowi. Dan ini bisa memberatkan PLN dan Pertamina," tutur Mamit.
Selain itu, Mamit juga mengakui sosok Ari Soemarno punya nama besar di sektor migas. Ari, kata Mamit, hingga sekarang juga masih punya pengaruh luar biasa.
"Kalau bicara pengaruhnya dia di Pertamina, kita harus akui masih ada orang-orang dia itu. Jadi secara sosok dia itu, AS (Ari Soemarno) orang yang cukup berkuasa dan berpengaruhlah di Pertamina. Cuma sekarang bagaimana pengaruh itu digunakan untuk kepentingan baik Pertamina," ucap Mamit.
"Apalagi sekarang adiknya (Rini Soemarno) itu di BUMN," imbuhnya.(JPC/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Rekaman Rini Harus Dibuka Agar tak Dikaitkan ke Jokowi
Redaktur & Reporter : Yessy