Siklon Rusty, Suhu Capai 34 Derajat

Senin, 04 Maret 2013 – 10:49 WIB
JAMBI – Diakibatkan pengaruh dari badai Siklon Rusty yang terjadi di perairan Barat Australia, suhu udara di Jambi dan sekitarnya sejak seminggu belakangan menjadi sangat panas. Diketahui dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Provinsi Jambi, suhu Kota Jambi saat ini mencapai 34 derajat.

"Sejak beberapa hari ini suhu udara di Jambi berkisar antara 33 hingga 34 derajat celcius. Masih dalam batas normal, meski terasa cukup panas. Namun siklon Rusty telah punah dan dalam dua hari ke depan suhu seperti ini akan berganti," beber Kurnia Ningsih, Koordinator Prakirawan BMKG.

Badai Siklon Rusty itu menarik massa udara yang berada di beberapa wilayah Sumatera. Salah satunya adalah Jambi dan membawanya ke pusat siklon Rusty yang berada di perairan barat Australia. "Akibatnya, di beberapa wilayah yang menjadi jalur siklon menjadi kering dan panas, karena pertumbuhan awan sedikit dan suhu menjadi panas," ungkapnya.

Dalam dua hari ke depan, dirinya meyakini suhu udara dan cuaca di Jambi akan kembali normal. Pasalnya, Siklon Rusty di perairan Barat Australia telah punah. Dikatakannya, perubahan cuaca ini akan menyebabkan munculnya suhu ekstrem, seperti angin kencang, hujan lebat dan petir pada sore dan malam hari.

"Warga diperingatkan untuk mewaspadai cuaca ekstrem seperti ini, terutama pada sore hari. Sebab akumulasinya akan terjadi pada jam-jam tersebut," sebutnya.

Ditanya soal kecepatan angin yang terjadi selama siklon , dia mengatakan kecepatan angin mengalami penurunan. "Kecepatan angin selama siklon terjadi mencapai 8 hingga 19 knot. Akan tetapi hari ini (kemarin, red) sudah turun hingga 6 knot. Itulah yang membawa awan hujan, sehingga cuaca menjadi panas," tambahnya.

Untuk ketinggian gelombang, Kurnianingsih mengatakan gelombang wilayah perairan timur jambi sejak 3 hari yang lalu hingga kemarin mencapai 2 hingga 3 meter. Sementara ketinggian gelombang laut cina selatan dan kepulauan natuna juga mencapai 2 hingga 3 meter.

"Akan tetapi, untuk laut cina sendiri ketinggian gelombang akan naik hingga 3 sampai 4 meter pada tanggal  3 maret mendatang," tukasnya.

Dia membantah bahwa cuaca panas itu yang membuat surut air Sungai Batanghari yang telah meluap dan menyebabkan banjir sejak beberapa waktu terakhir di wilayah tersebut. Menurut dia, turunnya debit Sungai Batanghari disebabkan oleh minimnya curah hujan di wilayah Barat (hulu) dan hilir Jambi sejak sepekan ini.

"Pengaruh cuaca panas tidak begitu signifikan terhadap surutnya air Sungai Batanghari, sebab penguapan yang terjadi tidak maksimal karena pertumbuhan awan yang sedikit. Secara umum penyebab turunnya debit air Sungai Batanghari karena intensitas hujan yang minim di wilayah hulu, bukan karena cuaca yang panas ini," terangnya. (cr7/wsn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Puting Beliung Terjang Empat Desa

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler