jpnn.com, JAKARTA - Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Studi Masyarakat dan Negara (LAKSAMANA), Samuel F Silaen mengaku ikut mengawasi proses seleksi calon pimpinan Komisi Pemberantasn Korupsi (Capim KPK).
Menurutnya, karut-marut kinerja Pansel Capim KPK menimbulkan beragam penilaian antara lain Pansel dianggap tidak transparan dan tidak responsif atas informasi yang disampaikan oleh publik terhadap para capim KPK.
BACA JUGA: Pansel Capim KPK Tanya ke Brigjen Sri Handayani: Ibu Yakin Membuat Makalah Ini Sendiri?
“Ini menandakan pansel tertekan secara psikologis,” kata Samuel kepada wartawan, Kamis (29/8).
Silaen mengaku prihatin atas proses seleksi capim KPK yang akan menyaring sepuluh nama calon yang akan diserahkan kepada Presiden Joko Widodo.
BACA JUGA: Capim KPK Harus Berani Basmi Korupsi Tanpa Pandang Bulu
Menurut Silaen, ada kesan secara sistematis untuk menghancurkan, melemahkan dan menyandera capim KPK yang nantinya akan terpilih. “Jika terpilih akan tersandera karena punya kartu truf dan itu dijadikan bargain politik. Ini masalah sangat serius,” kata Salean.(fri/jpnn)
BACA JUGA: Kekhawatiran Orang Dalam KPK jika Dipimpin Figur Tanpa Agenda Perangi Korupsi
BACA ARTIKEL LAINNYA... Juru Bicara KPK Santai Tanggapi Laporan Namanya ke Polda Metro Jaya
Redaktur & Reporter : Friederich