Silatnas Batal, Bukti Tidak Ada Dukungan dari Honorer K2

Minggu, 17 Maret 2019 – 15:07 WIB
Massa honorer K2 Jakarta menggelar aksi unjuk rasa, Rabu (26/9). Foto: Istimewa for JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Agenda silaturahmi nasional (Silatnas) Keluarga Besar Honorer K2 Indonesia (KBHK2I) bersama Presiden Joko Widodo hari ini, 17 Maret di Stadion Utama Gelora Bung Karno dibatalkan.

Penyebabnya, dananya kurang untuk sewa gedung dan operasional lainnya. Selain itu massanya yang terdaftar akan hadir hanya 15 ribu, dari target 100 ribu honorer K2.

BACA JUGA: Titi: Silatnas dengan Presiden Jokowi Bagus untuk Masa Depan Honorer K2

Panitia Silatnas pun memundurkan acaranya pada 23 Maret mendatang. Dua kali jadwal diundurkan mengundang komentar dari kalangan honorer K2.

Munir Qu, koordinator K2 Jawa Timur mengatakan, batalnya Silatnas hari ini bukti tidak ada dukungan dari bawah. Massa honorer K2 tidak percaya lagi dengan niat penggagas Silatnas.

BACA JUGA: 5 Alasan Silatnas Honorer K2 dengan Presiden Jokowi Hari Ini Dibatalkan

BACA JUGA: 5 Alasan Silatnas Honorer K2 dengan Presiden Jokowi Hari Ini Dibatalkan

"Kami sudah bisa prediksikan kalau acara itu tidak akan didukung honorer K2. Karena acara itu sebenarnya cuma jadi kampanye terselubung saja," kata Munir kepada JPNN, Minggu (17/3).

BACA JUGA: Silatnas Honorer K2 Batal, Ketua Panitia: Biarlah Nyawa Saya Sebagai Pengganti

Mestinya, kalau ingin massa K2 banyak yang hadir, jangan dipaksa harus urunan ratusan ribu rupiah. Semua tahu honorer K2 gajinya kecil tapi malah disuruh urunan ratusan ribu.

"Masa iya mau ketemu presiden harus bayar ratusan ribu. Mending kami pakai buat beli beras," cetusnya.

Di balik itu, lanjut Munir, massa K2 sudah jenuh dengan janji-janji Jokowi. Lima tahun bukan waktu yang sebentar untuk sekadar berpikir dan introspeksi diri.

BACA JUGA: Terkait Silatnas Honorer K2, Titi: Pak Jokowi itu Tidak Terduga Orangnya

"Kita boleh berjuang dengan semangat dan berprasangka positif ke pemerintah tapi jangan lupakan pula berjuang dengan berpikir logis. Wong demo berkali-kali dan berhari-hari tidak ada hasilnya kok. Hasilnya ya dijadikan kotak obat alias PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja)," tutupnya. (esy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Terkait Silatnas Honorer K2, Titi: Pak Jokowi itu Tidak Terduga Orangnya


Redaktur : Soetomo
Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler