Silaturahmi Mega dan SBY Diyakini Bisa Bikin Adem Politik Indonesia

Sabtu, 26 November 2016 – 14:45 WIB
Emrus Sihombing. Foto: dokumen JPNN

jpnn.com - JAKARTA - Direktur Eksekutif EmrusCorner, Emrus Sihombing mengatakan komunikasi politik yang dilakukan para ketua umum partai politik belakangan ini menyejukkan masyarakat.

Emrus juga berpandangan betapa eloknya jika terjadi pertemuan silaturahmi antara Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dengan Ketum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono.

BACA JUGA: Pemerintah Punya Kewenangan Putus Akses Informasi Terlarang

“Bila pertemuan kebangsaan antara Megawati dan SBY tersebut terwujud dalam waktu dekat, saya berkeyakinan kuat seluruh rakyat Indonesia senang dan bergembira ria,” kata Emrus, Sabtu (26/11).

Menurut dia, komunikasi politik kebangsaan yang sering disebut sebagai safari politik antarketua umum parpol dari aspek ilmu komunikasi politik merupakan hal yang lazim dan sangat bernilai tinggi merawat  kebangsaan dalam kerangka NKRI.

BACA JUGA: Oesman Sapta: Mereka Tidak Bisa Menghancurkan Pancasila

“Komunikasi politik  antarketum partai  merupakan dialog politik untuk saling bertukar pikiran, gagasan dan ide tentang berbagai hal termasuk membincangkan dinamika politik kekinian di tanah air,” kata Emrus.

Pertemuan  dan dilanjutkan dengan dialog  serta komunikasi sebagaimana dikemukakan Presiden Jokowi bisa membuat para pihak semakin tahu apa yang harus diperbaiki di mana sebelumnya tidak terpikirkan.

BACA JUGA: Ajaran Ibu Lebih Penting dari Media Sosial

Dia mengatakan ruang komunikasi oleh para pengambil keputusan di partai masing-masing  sebagai simbol kebersamaan. 

Meskipun, kata Emrus,  mereka dari partai yang berbeda yang kadang  melewati persaingan politik dalam suatu momentum kontestasi pemilu.

“Artinya pertemuan para ketum partai, sekalipun ada perbedaan politik di antara mereka tidak menghalangi komunikasi silahturahmi kebangsaan sebagai perwujudan nilai luhur dari warisan nenek dan kakek moyang kita,” paparnya.

Selain itu, pertemuan langsung antara elit partai tersebut sebagai  simbol  kebersamaan dan pendidikan politik bagi seluruh rakyat Indonesia. 

Kebersamaan antara elit politik termasuk antarketum parpol  selalu mengemuka bila ada yang mengutak-atik kepentingan bersama. 

“Seperti  adanya potensi dan atau indikasi terganggunnya empat pilar yaitu, NKRI, UUD 1945, PANCASILA dan Bineka Tunggal Ika,” paparnya.

Sebagai simbol pendidikan politik, pertemuan antarketum  partai memberikan pesan kepada seluruh rakyat Indonesia bahwa setiap persoalan kebangsaan tetap dapat diselesaikan dengan mengedepankan dialog sebagai wujud musyawarah.

Dengan adanya ruang komunikasi antar elit bangsa, termasuk antarketum partai, dipastikan rakyat senang, nyaman dan tenang. Dengan demikian, rakyat dapat mengabaikan upaya-upaya radikal dari keinginan segelintir oknum,” kata dia.

Karenanya bagi para ketum yang belum melakukan komunikasi politik kebangsaan sejatinya membuka diri untuk berdialog dan berkomunikasi dengan semua.

Seperti diketahui belakangan ini sejumlah ketum parpol sering menggelar pertemuan dan bersafari politik. Termasuk menemui Presiden Joko Widodo. Sejumlah permasalahan dibahas terkait perkembangan politik. Terlebih pascademonstrasi Aksi Bela Islam 2 beberapa waktu lalu. (boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mabes Polri Klarifikasi Foto Selfie Netizen dengan Kapolri


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler