jpnn.com - JAKARTA - Komisioner Komisi Pengawas Persaingan Usaha, Tresna Priyana Soemardi menilai bahwa perkembangan telekomunikasi memberikan dampak luar biasa bagi hidup dan kehidupan.
Informasi yang tersebar begitu masif dan cepat dengan kehadiran media sosial. Peluang bisnis industri kreatif lewat internet juga bermunculan.
BACA JUGA: Mabes Polri Klarifikasi Foto Selfie Netizen dengan Kapolri
Namun, dia mengingatkan, perkembangan telekomunikasi yang pesat jangan sampai menghapuskan pendidikan keluarga.
Menurut dia, pendidikan keluarga tidak tergantikan. “Pendidikan yang diajarkan ibu saya tidak tergantikan. Jadi, pendidikan keluarga jangan dihapuskan dengan adanya perkembangan komunikasi,” kata Tresna saat diskusi “Telekomunikasi, Medsos dan Kita” di Cikini, Jakarta, Sabtu (26/11).
BACA JUGA: Hati-hati, Postingan-mu, Harimaumu
Tresna menambahkan, dunia pendidikan juga harus diperhatikan seiring dengan perkembangan telekomunikasi. Nilai-nilai yang diajarkan di keluarga juga jangan sampai dihilangkan. “Pendidikan di keluarga itu tidak tergantikan. Ibu menjadi gurunya, bapak adalah kepala sekolahnya,” tegas Tresna.
Chairman Mastel Institute Nonot Harsono mengatakan media sosial telah memberikan perubahan kepada gaya hidup. Namun, norma-norma sosial jangan dilupakan. Menurut dia, norma sosial tetap berlaku sama, baik itu ketika orang berinteraksi lewat online maupun tatap muka langsung.
BACA JUGA: Sikat! Bareskrim Tangkap Penyebar Isu Rush Money
“Menghina lewat tatap muka dan online itu sama nilainya. Bahkan, di medsos sebarannya lebih luas,” katanya di kesempatan itu.
Dia mengatakan, teknologi hanya alat penyebar informasi. Yang perlu dijaga, adalah etika dan perilaku seseorang. “Bahwa menghina orang tidak boleh sembarangan. Menuduh juga harus ada alasan,” ungkap Nonot. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Staf Ahli Menkominfo: UU ITE Tak Mengurangi Kebebasan Berpendapat
Redaktur : Tim Redaksi