jpnn.com, JAKARTA - Siloam Hospitals TB Simatupang mengembangkan protokol penanganan spesifik bagi pasien stroke dengan memanfaatkan metode trombolisis intravena.
Protokol ini memungkinkan penanganan cepat dan efektif dalam "golden period" atau 4,5 jam pertama sejak munculnya gejala stroke sehingga pemulihannya bisa tepat.
BACA JUGA: Pak Tarno Ternyata Mengalami Stroke Ringan, Begini Kondisinya
"Jika pasien stroke iskemik yang datang ke rumah sakit masih dalam golden period dan trombolisis dapat dilakukan, akan memberikan outcome yang jauh lebih baik dibandingkan pasien yang tidak ditangani dengan metode ini," kata dr. Peter Gunawan Ng, SpN, FAf Neurologie (DE), ahli saraf di Siloam Hospitals TB Simatupang, Kamis (10/10).
Dia menambahkan, Siloam Hospitals TB Simatupang telah mengakselerasi proses “door to needle time,” yaitu waktu antara kedatangan pasien di IGD hingga dimulainya tindakan trombolisis.
BACA JUGA: Mengurangi Utang, LPKR Jual Saham Siloam Hospitals 18,57%
Ini menjadi bagian dari upaya rumah sakit untuk memberikan penanganan cepat dan tepat, khususnya bagi pasien stroke selama golden period.
"Trombolisis intravena juga digunakan dalam kasus emboli paru dan deep vein thrombosis, bertujuan untuk melarutkan gumpalan darah di otak," ucapnya.
BACA JUGA: Peneliti Unair Temukan Terapi untuk Perbaiki Syaraf Pada Penderita Stroke
Selain itu, stroke unit di Siloam Hospitals TB Simatupang dilengkapi dengan tim medis yang solid, termasuk dokter saraf, perawat UGD, serta tim radiologi dan rehabilitasi medis.
Semua perawat di unit ini telah memiliki sertifikasi penanganan stroke dari World Stroke Organization (WSO) dan ANGELS, menandakan kompetensi tinggi dalam pelayanan pasien.
Dokter Peter juga menekankan pentingnya kesadaran masyarakat mengenai gejala stroke. Salah satunya tentang pentingnya pengetahuan gejala “BE FAST”—Balance (gangguan keseimbangan), Eyes (gangguan penglihatan), Face (asimetris), Arm (kelemahan lengan), Speech (gangguan bicara), dan Time (segera ke rumah sakit).
"Ketidaktahuan mengenai gejala stroke sering menyebabkan keterlambatan, sehingga golden period terlewatkan. Ini bisa menyebabkan disabilitas," ujar dr. Peter.
Selain penanganan darurat, pencegahan juga menjadi fokus utama. Yakni, primary prevention, meliputi pengelolaan gaya hidup sehat, seperti tidak merokok, menjaga pola makan, berolahraga, dan memantau tekanan darah serta kadar gula darah dan secondary prevention, yaitu pencegahan stroke berulang melalui pengelolaan faktor risiko.
Siloam Hospitals TB Simatupang berkomitmen memberikan pelayanan komprehensif untuk pasien stroke, didukung oleh fasilitas lengkap seperti CT Scan, MRI, Doppler, dan Cath Lab. Dengan layanan ini, rumah sakit terus berusaha meningkatkan kualitas hidup pasien dan meminimalkan dampak dari penyakit stroke.
Kesadaran akan gejala ini merupakan hal yang sangat penting dalam mendeteksi stroke sejak dini dan mendapatkan penanganan yang cepat dan tepat. (esy/jpnn)
Redaktur : Budianto Hutahaean
Reporter : Mesyia Muhammad