jpnn.com, JAKARTA - Komisioner KPU Ilham Saputra belum bisa memastikan kebenaran informasi yang menyebut sistem informasi pencalonan (Silon) anggota DPR dan DPRD yang dikelola penyelenggara pemilu, sulit diakses.
Hal itu memang sempat dikeluhkan sejumlah partai politik pada KPU.
BACA JUGA: Baru Satu Parpol yang Daftar ke KPU
Parpol sebelumnya diwajibkan mengisi data bakal caleg yang diusung lewat Silon, sebelum secara resmi mendaftarkannya ke KPU pada 4-17 Juli.
"Perlu saya kasih tahu, ada parpol yang akses silon itu dari Kaltim dan bisa. Jadi, kami tidak bisa memastikan apakah betul (sulit diakses)," ujar Ilham di Kantor KPU, Jalan Imam Bonjol, Jakarta, Senin (16/7).
BACA JUGA: 20 Perempuan Daftar jadi Caleg Golkar
Meski tidak tahu pasti apakah benar ada parpol kesulitan mengakses Silon, Ilham membuka kemungkinan hal itu bisa terjadi.
Antara lain, jika parpol mengunggah foto bacaleg tidak sesuai format yang diminta.
BACA JUGA: Pendaftaran Calon Anggota Dewan Masih Sepi Nih
"Pada saat Bimtek (bimbingan teknis) kami sampaikan ke parpol, misalanya foto, kalau formatnya pdf itu (resolusinya) kan besar, sehingga Silon kami enggak bisa menerima. Harusnya kan jpeg," ucapnya.
Ilham lebih jauh mengatakan, dalam hal teknis memang penting dilaksanakan sesuai ketentuan. Agar pelaksanaan pendaftaran bakal calon anggota DPR dan DPRD untuk Pemilu 2019 berjalan lancar.
"Kemudian soal tanggal, kemungkinan ada yang nge-klik pakai sistem manual. Soal-soal begini sudah disampaikan, walau kami tidak menutup mata bahwa loading tinggi, sehingga parpol kesulitan mengakses," katanya.
Ilham juga mengaku penyelenggara telah menambah kapasitas Silon, untuk mengantisipasi sulit diakses saat penggunaan meningkat.
"Perlu saya sampaikan juga bahwa parpol diberi kesempatan selama dua minggu buat mengisi silon. Jadi, idealnya sudah diisi sejak awal sampai sekarang," pungkas Ilham.(gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tips Cegah Depresi Jika Caleg Kalah di Pileg
Redaktur & Reporter : Ken Girsang