jpnn.com - JAKARTA – Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tak hanya dikenal sebagai Presiden ke-6 RI yang memimpin selama sepuluh tahun, 2004-2014 dengan mengukir prestasi menuju proses pematangan demokrasi di Tanah Air. SBY juga dikenal sebagai Jenderal Pemikir (cerdas) dan karenanya banyak kalangan memposisikan SBY sebagai ahli strategi.
Sebagai pemikir dan pemimpin (Presiden, red), SBY tercatat sebagai satu diantara lima presiden atau perdana menteri di dunia yang membuat buku dan meluncurkannya ketika masih menjabat.
BACA JUGA: Hal Ini Baik Dilakukan Perempuan Selama Proses Persalinan
SBY menulis buku setebal 807 halaman dengan judul “Selalu Ada Pilihan”. Buku ini diluncurkan pada Jumat malam, 17 Januari 2014, di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta. Saat pelucuran buku itu, SBY masih menjabat Presiden.
Kelima pemimpin di dunia yang menulis buku saat masih menjabat adalah Presiden Afrika Selatan Nelson Mandela, Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva, PM Israel Ariel Sharon, Presiden Korea Selatan Lee Myung-Bak, dan terakhir Presiden RI ke-6 Indonesia Prof. Dr. Susilo Bambang Yudhoyono.
BACA JUGA: Makanan Untuk Usus Sehat
Dalam dunia seni dan budaya, SBY telah menciptakan beberapa lagu, dan puisi.
Hari ini, Sabtu (7/11/2015), SBY melalui akun twitternya mengunggah foto seekor kupu-kupu sedang hinggap di bunga. Nampak bahwa foto itu merupakan karya Ibu Ani Yudhoyono.
BACA JUGA: Ini Tips Memilih Kemasan Makanan yang Aman
“Bagaimana mungkin kita mempermasalahkan perbedaan, sementara perbedaanlah yang memberi warna pada kehidupan ini?” demikian keterangan foto ini.
Dan kalimat dalam bentuk pertanyataan retoris itu, kembali ditulis SBY sebagai keterangan foto yang diunggahnya. Mungkin Anda (rakyat Indonesia, red), sependapat bahwa makna kalimat itu sangat mendalam, dan relevan dengan situasi masyarakat Indonesia yang majemuk ini. Bagaimana? (fri/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Waspadalah! Banyak Penyakit Mengintai di Balik Kertas Nasi Bungkus
Redaktur : Tim Redaksi