Simak Info dari IDI Boyolali soal Faktor Utama Pemicu Diare dan Pengobatannya

Selasa, 26 November 2024 – 16:08 WIB
Apa saja faktor utama terjadinya penyakit diare? Bagaimana mengobatinya? Simak informasi dari IDI Kabupaten Boyolali. Foto: ilustrasi/jpnn.com

jpnn.com, BOYOLALI - Penyakit diare sangat umum terjadi pada anak-anak hingga orang dewasa.

Bahkan, mungkin sebagian orang menganggap penyakit ini tidak berbahaya.

BACA JUGA: Redakan Diare dengan Mengonsumsi 5 Pengobatan Alami Ini

Padahal gejala diare dapat menimbulkan berbagai penyakit lainnya.

Berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia sejak 2020, prevalensi diare di Indonesia adalah 9,8 persen.

BACA JUGA: Anak Anda Terserang Diare, Segera Atasi dengan Menggunakan 3 Herbal Alami Ini

Diare merupakan salah satu masalah kesehatan dunia, terutama di negara berkembang.

Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Boyolali dengan alamat website-nya idikabboyolali.org merupakan salah satu cabang dari IDI yang berfungsi sebagai organisasi profesi bagi dokter di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.

BACA JUGA: 5 Minuman Terbaik yang Wajib Anda Konsumsi Saat Terserang Diare

Organisasi ini bertujuan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan, mendukung pengembangan profesi kedokteran, serta memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai kesehatan.

IDI Kabupaten Boyolali berperan dalam mengorganisir dokter-dokter yang berpraktek di daerah tersebut, memberikan pelatihan dan pendidikan, serta melakukan advokasi untuk kepentingan anggota dan masyarakat.

IDI Kabupaten Boyolali juga melakukan survei dan edukasi kesehatan pada masyarakat sekitar wilayah Boyolali.

Selain itu melakukan penelitian lanjutan terkait penyakit diare, apa saja faktor penyebab diare serta obat yang dapat direkomendasikan bagi penderitanya.

Apa saja faktor utama terjadinya penyakit diare?

IDI Kabupaten Boyolali menjelaskan diare adalah kondisi yang ditandai dengan frekuensi buang air besar yang meningkat dan tinja yang lebih encer dari biasanya dengan penyebab yang bervariasi.

Berikut faktor-faktor utama yang dapat memicu terjadinya diare:

1. Infeksi karena virus serta bakteri

Virus, seperti rotavirus dan bakteri seperti Escherichia coli, Salmonella, Campylobacter, dan Shigella sering menjadi penyebab infeksi usus yang mengarah pada diare.

Infeksi virus dan bakteri ini dapat berdampak buruk apabila tidak ditangani dengan cepat.

2. Keracunan pada makanan

Makanan atau minuman yang terkontaminasi dengan bakteri, virus, atau racun dapat menyebabkan keracunan makanan, yang sering disertai dengan diare.

Penting untuk mencuci tangan dan cek tanggal kadaluarsa makanan sebelum mengonsumsinya.

3. Alergi pada makanan

Reaksi alergi terhadap makanan tertentu dapat memicu diare sebagai salah satu gejalanya.

Ini biasanya terjadi dalam waktu singkat setelah mengonsumsi makanan pemicu.

4. Adanya indikasi penyakit radang usus

Penyakit seperti Crohn dan kolitis ulseratif dapat menyebabkan peradangan di usus, yang sering kali disertai dengan diare kronis.

Diare adalah kondisi umum yang bisa disebabkan berbagai faktor.

Jika mengalami gejala diare yang parah atau berkepanjangan, penting untuk berkonsultasi ke dokter.

Apa saja obat yang direkomendasikan dokter untuk mengobati penyakit diare?

IDI Kabupaten Boyolali telah melakukan penelitian lanjutan terkait penyakit diare.

Berikut beberapa obat yang dapat dikonsumsi bagi anak-anak maupun orang dewasa meliputi:

1. Loperamide

Loperamide adalah salah satu obat yang bisa digunakan untuk mengontrol dan meredakan gejala diare akut (terjadi secara tiba-tiba), dan juga diare kronis pada pengidap penyakit radang usus.

Obat ini juga bisa dikonsumsi untuk mengatasi diare yang berulang atau lebih lama akibat kondisi usus.

2. Kaolin-Pektin

Kaolin diyakini dapat menarik dan menahan kuman penyebab diare serta mengikat air di usus, sehingga feses menjadi lebih terbentuk.

Untuk dosis penggunaanya dapat dikonsultasikan dengan dokter.

3. Attapulgite

Attapulgite adalah obat untuk meredakan diare.

Obat ini tersedia dalam bentuk tablet.

Walaupun termasuk dalam obat bebas yang bisa dibeli tanpa resep dokter, attapulgite tidak boleh dikonsumsi secara sembarangan.

Attapulgite bekerja dengan cara menyerap bakteri atau racun penyebab diare, lalu membuangnya bersama feses.

Jika diare disebabkan oleh infeksi bakteri atau berlangsung lebih dari beberapa hari, penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat, termasuk kemungkinan penggunaan antibiotik. (mrk/jpnn)


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler