Simak Info Terkini Ibadah Haji dari Kemenag, Termasuk soal Ongkos

Rabu, 07 April 2021 – 10:01 WIB
Ilustrasi. Sejumlah calon haji dengan masker di wajah menunaikan shalat di depan Ka'bah di dalam Masjidil Haram Rabu (29/7/2020). Foto: ANTARA/Saudi Ministry of Media/Handout via REUTERS

jpnn.com, JAKARTA - Plt Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama (Kemenag) Khoirizi H Dasir menyatakan biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH) 1442 H/2021 belum ditetapkan dan masih akan dibahas dalam rapat panitia kerja.

"Belum ada ketetapan. Biaya haji tahun ini masih dibahas secara intensif oleh Panja Kementerian Agama dan Komisi VIII DPR," kata Khoirizi dalam keterangan resminya di Jakarta, Rabu (7/4).

BACA JUGA: Prediksi BPKH, Ongkos Haji 2021 Alami Kenaikan Sebesar Ini

Dia menyebut hingga saat ini Kemenag dan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) belum bisa menetapkan berapa besaran biaya haji tahun ini.

Angka yang muncul dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi VIII DPR pada Selasa (6/4) hanya skenario atau gambaran semata.

BACA JUGA: Serius, Irjen Nana Prioritaskan Calon Polisi dari Daerah Ini

Menurut Khoirizi, pembahasan ongkos haji masuk dalam tahapan persiapan dan mitigasi penyelenggaraan ibadah haji saat pandemi Covid-19.

Pembahasan dilakukan sembari menunggu informasi resmi terkait kepastian kuota pemberangkatan jamaah haji tahun ini dari Arab Saudi.

BACA JUGA: Masih Pengin Mudik Lebaran Nanti? Simak Dulu Pernyataan Kombes Rudy

Oleh karena itu, pembahasan ongkos haji dilakukan dengan asumsi-asumsi kuota sesuai dengan skenario yang telah dirumuskan.

"Karena belum ada kepastian kuota, pembahasan biaya haji berbasis pada skenario yang bersifat asumtif. Mulai kuota 30 persen, 25 persen, 20 persen, bahkan hingga hanya 5 persen," ucap Khoirizi.

Bicara potensi kenaikan ongkos haji, Khoirizi tidak menampik. Sebab, ada tiga faktor yang memengaruhi, yakni kenaikan kurs dollar, kenaikan pajak dari 5 persen menjadi 15 persen, serta keharusan penerapan protokol kesehatan.

"Haji di masa pandemi mengharuskan pemeriksaan swab, jaga jarak, dan pembatasan kapasitas kamar. Juga ada karantina dan lainnya. Itu semua tentu berdampak pada biaya haji," sebut Khoirizi.

Pihaknya menegaskan bahwa Kemenag bersama Komisi VIII terus berupaya mempersiapkan layanan terbaik untuk jamaah.

Sebagai contoh, untuk mengurangi mobilitas jemaah, tahun ini rencananya konsumsi akan diberikan tiga kali sehari, sehingga jamaah tidak perlu keluar untuk mencari makanan.

"Kemenag bersama Komisi VIII terus berusaha untuk semaksimal mungkin, kalaupun ada kenaikan biaya haji, itu tidak memberatkan jemaah," kata Khoirizi. (antara/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler