Simak! Jokowi Peringatkan Negara Tetangga Soal ISIS

Sabtu, 08 Juli 2017 – 11:46 WIB
Presiden Joko Widodo di forum KTT G20 Leaders’ Retreat sesi I. Foto: Setpres

jpnn.com, HAMBURG - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendorong peran negara-negara anggota G20 untuk tidak tinggal diam dan bersatu dalam memerangi terorisme.

Itu disampaikannya dalam forum KTT G20 Leaders’ Retreat sesi I mengenai terorisme, di Hamburg Messe Und Congress, Jumat (7/7).

BACA JUGA: Heboh Video Sejumlah Pria Bersorban Latihan Menembak Pakai AK-47 di Ujanmas

“Apakah kita menyerah kepada teror? Apakah kita akan tetap diam? Kita tidak boleh menyerah, kita tidak boleh tinggal diam, kita harus bersatu untuk memerangi ancaman terorisme,” ujar Jokowi dalam sambutannya.

Dia menegaskan, pendekatan yang seimbang antara soft power dan hard power masih merupakan solusi ampuh dalam pemberantasan aksi terorisme.

BACA JUGA: Semua Gedung Hancur Karena Perang, Kecuali Masjid Ini

Program deradikalisasi yang dilakukan di Indonesia terbukti bisa menurunkan tingkat keinginan para mantan teroris untuk mengulang aksinya kembali.

“Sejarah telah mengajarkan kita bahwa senjata dan kekuatan militer tidak bisa memberantas terorisme. Pikiran sesat hanya bisa dikoreksi dengan cara berpikir yang benar. Untuk itu pendekatan soft power berupa deradikalisasi dapat terus dilanjutkan,” kata mantan gubernur DKI Jakarta itu.

BACA JUGA: Trump Tersenyum, Jokowi Tertawa

Dalam sambutannya, suami Iriana tersebut juga mengangkat kasus Marawi, sebuah kota di Filipina yang kini dikuasai jaringan kelompok ISIS.

Hal ini membuat warga setempat harus terpaksa menjadi pengungsi.

“Kasus Marawi merupakan panggilan untuk kita semua bahwa jaringan ISIS kini telah menyebar dan afiliasi dengan teroris lokal terus terjadi,” sebutnya

Sebagai upaya pencaian solusi terhadap Marawi, Jokowi juga menyampaikan bahwa dengan inisiatif Indonesia, perundingan trilateral antara Indonesia-Malaysia-Filipina telah dilaksanakan.

Ke depan, ASEAN juga akan bekerja sama dengan Australia dalam pemberantasan terorisme di kawasan.

Dalam kesempatan tersebut, mantan wali kota Surakarta itu memgimbau kepada G20 untuk meningkatkan pengawasan terhadap aliran dana kepada jaringan kelompok radikal dan teroris.

Di akhir sambutannya, Jokowi menyampaikan bagaimana Indonesia menangani masalah terorisme dengan program deradikalisasi.

Hasilnya, hanya 3 dari 560 mantan aktor teroris, atau hanya 0,53 persen yang berkeinginan melakukan aksi terorisme kembali.(fat/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Presiden Jokowi Jadi Pembicara Utama Pemberantasan Terorisme di KTT G20


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler