jpnn.com, MARAWI - Sebagian besar penduduk Marawi di pengungsian mungkin tak akan pernah bisa kembali ke rumahnya jika konflik selesai.
Sebab, separo ibu kota Provinsi Lanao Del Sur, Filipina, itu rata dengan tanah.
BACA JUGA: TNI AL Gelar Patroli Terkoordinasi Philindo XXXI 2017
Pertempuran berkepanjangan selama enam pekan tersebut telah meluluhlantakkan berbagai bangunan di kota yang mayoritas penduduknya muslim tersebut.
Kerusakan itu tampak jelas dari gambar satelit yang diambil pada 28 Juni.
BACA JUGA: Sssttt... Ada Pondok Pesantren Sedang Diawasi Kodim
Stratfor merupakan perusahaan penerbitan yang berfokus pada intelijen geopolitik.
"Kami melihat zona perang lainnya. Yang paling mendekati untuk dibandingkan dengan (kerusakan, Red) Marawi adalah Mosul, Iraq. Saya belum pernah melihat medan pertempuran di mana semua rumah rusak seperti itu," ujar pengamat Senior di Stratfor Sim Tack.
BACA JUGA: Waspada! ISIS Incar Pelajar sebagai Pengikut
Dari gambar satelit tersebut, tampak beberapa cekungan bekas bom yang dijatuhkan dari udara.
Pasukan Filipina memang habis-habisan menggempur militan Maute untuk merebut Kota Marawi.
Meski hingga berita ini diturunkan, kota tersebut belum berhasil diambil alih.
Satu-satunya yang tetap berdiri kukuh adalah Masjid Mindanao Islamic Center.
Sejak awal, Presiden Filipina Rodrigo Duterte memang memerintahkan militernya tak menghancurkan tempat ibadah.
Dengan begitu, kesan jika ini adalah perang melawan Islam bisa dihindari.
Yang diperangi militer Filipina (AFP) adalah kelompok militan Maute pendukung Islamic State (IS) alias ISIS.(Reuters/Philstar/CNN/sha/c25/any)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kang TB Minta Polri Waspadai Taktik Perang Seperti Ini...
Redaktur & Reporter : Natalia