jpnn.com, JAKARTA - Anggota Tim Komunikasi Gugus Tugas Nasional Percepatan Penanganan COVID-19 Reisa Broto Asmoro menyebut angka kesembuhan pasien dari coronavirus disease 2019 (COVID-19) di Indonesia masuk kategori banyak.
Hingga data Senin (8/6) pukul 12.00 WIB, angka kesembuhan mencapai 30 persen dari total kasus pasien positif COVID-19 di Indonesia.
BACA JUGA: Update Corona 8 Juni: Kasus Baru COVID-19 Meningkat, Terbanyak di Jawa Timur
"Angka kesembuhan di Indonesia mencapai 30 persen. Sekitar 10.000 dari 30.000 pasien telah pulih kembali pulang ke keluarga dan masyarakat menjalankan hidup dan kembali berkarya," kata Reisa dalam keterangan resmi yang disiarkan akun Youtube BNPB Indonesia, Senin (8/6).
Walakin angka kesembuhan yang tinggi, Reisa tetap meminta masyarakat tetap disiplin menerapkan kebiasaan baru dalam aktivitas sehari-hari.
BACA JUGA: Alasan Facebook Menghapus 200 Akun Orang Kulit Putih
Misalnya, disiplin untuk mencuci tangan dengan sabun, jangan mudah menyentuh mata hidung mulut kalau tidak bisa memastikan tangan bersih, memakai masker jika keluar rumah, dan membiasakan jaga jarak fisik setidaknya satu meter.
"Ini adalah suatu kebiasaan baru yang harus kami jalani," ucap dia.
BACA JUGA: Jokowi Mulai Gelar Ratas dengan Tatap Muka
Menurut Reisa, adaptasi dengan kebiasaan baru ialah jalan keluar mencegah penularan COVID-19. Terlebih lagi, vaksin atas virus tersebut belum tercipta hingga kini.
"Mari praktikkan kebiasaan baru mulai dari sekarang dari diri dari rumah ke rumah ibadah, pasar, pertokoan, transportasi umum, hotel, restoran, perkantoran, dan tempat lainnya," ujar dia.
"Kebiasaan baru sudah harus dimulai sejak sekarang dan harus dilakukan, walaupun suatu wilayah sudah dikategorikan menjadi zona hijau," timpal dia.
Sebelumnya, total kasus pasien positif COVID-19 di Indonesia tercatat 32.033 orang, hingga data Senin (8/6) pukul 12.00 WIB. Di sisi lain, total pasien sembuh dari COVID-19 di Indonesia sebanyak 10.904 orang. (mg10/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan