jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menyampaikan rasa duka atas jatuhnya korban dalam aksi demo mahasiswa di sekitar Senayan, Selasa (24/9). Diketahui, ratusan mahasiswa dirawat di rumah sakit karena terluka, sebagian karena kelelahan dan pingsan.
Fahri menyatakan siap berdialog dengan mahasiswa. "Turut berduka atas jatuhnya korban...semoga demonstrasi hari ini lebih baik...mahasiswa yang mau dialog dengan saya DM aja...saya yang datang atau teman2 yang datang...di mana pun saya siap ngobrol panjang demi pengertian yang sehat tentang keadaan... #YukNgobrol," cuit Fahri di akun Twitter @fahrihamzah, Rabu (25/9).
BACA JUGA: Demo Marak, Relawan Jokowi - Maruf dari Banten Siap Bergerak
"411, 212, ...kemarin itu 249, apakah hari ini ada 259? #MahasiswaBergerak," lanjut Fahri.
Fahri mengatakan sekarang ini mahasiswa harus tetap terus bergerak. Bahkan dia setuju mahasiswa memilih melakukan unjuk rasa di Senayan. Karena menurut Fahri, memang parlemen itu tempat demonstrasi.
BACA JUGA: Kalimat Penting Panglima TNI Ditujukan kepada Seluruh Pasukan
Dia mengaku pernah menguusulkan adanya alun-alun demokrasi tempat rakyat Indonesia dan mahasiswa berdemo di Senayan. Hanya saja belum terlaksana karena menurutnya banyak yang tidak paham tentang usulannya itu.
Dia katakan, mahasiswa merupakan calon-calon pemimpin masa depan, yang memang harus terbiasa menyampaikan pendapat. Karena itu, sangat penting menjaga kebebasan kampus.
BACA JUGA: Fahri Hamzah: Saya Kecewa Banget
Fahri prihatin atas pengekangan yang dilakukan oleh kampus kepada mahasiswa selama ini. Bahkan, ujar dia, kampus difitnah terpapar radikalisme dan isu yang tidak masuk akal.
Dia menyesalkan mereka yang berseberangan dengan pemerintah dilarang masuk kampus. "Saya termasuk yang beberapa kali dilarang," ungkapnya.
"Bayangkan, saya masuk daftar yang tidak boleh berceramah di beberapa kampus negeri yang saya sendiri adalah kordinator pengawas dunia pendidikan di @DPR_RI," tambahnya.
Dia mengatakan kelakuan para penjilat di rezim ini bikin sakit perut. Fahri mengatakan rektor seperti terkena tekanan agar melarang oposisi masuk kampus.
Fahri menyatakan bersyukur karena aksi demo mahasiswa Senin dan Selasa kemarin menunjuukkan bahwa kampus tidak lagi terkekang.
"Rasanya, tali kekang telah terbuka. Dan kampus kembali merdeka. Dan memang harus merdeka. Memang harus demonstrasi,” tulis Fahri.
Dikatakan, para pemimpin yang ada sekarang ini adalah juga pernah menjadi mahasiswa dan aktivis. “Pernah demonstrasi," jelasnya.
Dia mengatakan kalau pemimpin pernah menjadi demonstran maka akan senang didemo. Kalau tidak pernah demonstrasi nanti pura-pura saja sedang didemo padahal nyatanya tidak berani berhadapan dengan mahasiswa. "Otentisitas pemimpin salah satu ya lahir di jalanan saat demonstrasi " ujarnya.
"Selamat berdemonstrasi mahasiswa Indonesia saya tunggu kalian di Senayan...tidak ada kata jera dalam perjuangan! (Pak polisi beri jalan, beri ruang bagi utusan saya siap menunggu perdebatan di dalam ruang sidang disaksikan awak media dan wartawan). Merdeka!" ujar Fahri. (boy/jpnn)
Redaktur & Reporter : Boy