Simak Nih, Penjelasan Pak Jokowi soal Agama dan Politik

Sabtu, 08 April 2017 – 19:01 WIB
Presiden Joko Widodo bersalaman dengan pengasuh Pondok Pesantren Kholifatullah Singo Ludiro Sukohardjo, H Agung Syuhada di Kecamatan Mojolasan, Kabupaten Sukoharjo, Sabtu (8/4). Foto: Biro Pers Istana Kepresidenan

jpnn.com, SUKOHARJO - Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali menyampaikan pandangannya tentang hubungan antara agama dengan kehidupan bernegara dan politik. Kali ini Jokowi menjelaskan kembali pandangannya di Pondok Pesantren Kholifatulloh Singo Ludiro, Kecamatan Mojolasan, Kabupaten Sukoharjo, Sabtu (8/4).

Jokowi mengatakan, dirinya tidak ingin memisahkan nilai-nilai agama dari politik. Namun, katanya, jangan sampai agama dijadikan komoditas untuk kepentingan politik.

BACA JUGA: Jokowi: Tol Bawen - Salatiga Mulai Tahap Konstruksi

"Jangan sampai agama dipolitisasi menjadi komoditas,” katanya.

Agama, kata Jokowi, merupakan faktor penting dalam politik. Sebab, setiap keputusan dan kebijakan harus dilandasi dengan nilai-nilai kejujuran dan moralitas yang ada dalam setiap agama.

BACA JUGA: Ahok: Perjuangan Inikan Butuh Waktu

Karenanya, politik dan agama harus beriringan dalam konteks yang benar. "Itulah sambungnya politik dan agama,” tegas Jokowi.

Mantan wali kota Surakarta itu juga meminta pernyataannya soal agama tidak dicampur dengan politik tidak disalahartikan. Dia tetap menganggap agama juga punya kaitan dengan politik.

BACA JUGA: Bocah SD Minta Tas ke Jokowi, Pemerintah Harus Serius

“Jangan dibelokkan. Masa politik tidak boleh dihubungkan dengan agama?” tuturnya.

Presiden Jokowi hadir di Pondok Pesantren Kholifatulloh Singo Ludiro untuk meresmikan masjid dan gedung selawat.  Di akhir sambutannya, dia mengharapkan para santri pondok pesantren itu tidak hanya pintar mengaji, tapi juga memiliki pendidikan yang baik dan dibekali keterampilan vokasi. 

"Setelah selesai belajar di pondok, para santri juga memiliki bekal keterampilan yang bermanfaat saat memasuki masyarakat, memasuki dunia kerja yang ada," pungkasnya.

Sekedar informasi, Presiden Jokowi saat meresmikan Tugu Titik Nol Peradaban Islam Nusantara di Kecamatan Barus, Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, Jumat (24/3) meminta semua pihak agar memisahkan persoalan politik dan agama. Menurutnya, pemisahan iyu untuk menghindari gesekan antarumat.

"Inilah yang harus kita hindarkan. Jangan sampai dicampuradukkan antar politik dan agama. Dipisah betul, sehingga rakyat tahu mana yang agama, mana politik," tegasnya.(fat/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jokowi Instruksikan Mengkaji Pemindahan Ibu Kota Negara


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler