Simak Pengakuan Istri Terduga Teroris yang Mendatangi Polda Sumut

Jumat, 26 Maret 2021 – 12:14 WIB
Dua istri terduga teroris di Sumut bersama kuasa hukumnya dari TPUA Sumut, di Mapolda Sumut, Medan Amplas, Kamis (25/3). Foto: Dewi/Sumut Pos

jpnn.com, MEDAN - Dua perempuan istri dari terduga teroris mendatangi markas Polda Sumut, Jalan Sisingamangaraja, Medan Amplas, Kamis (25/3), untuk menanyakan keberadaan masing-masing suami mereka.

Suami mereka termasuk dari 18 terduga teroris yang ditangkap Detasemen Khusus 88 Anti Teror Polri di sejumlah wilayah di Sumut.

BACA JUGA: 18 Terduga Teroris Ditangkap di Sumut, 31 Kotak Amal Ikut Disita

Kedua perempuan tadi datang didampingi pengacara dari Tim Pembela Ulama Aktivis Sumatera Utara (TPUA Sumut).

“Kami ingin tahu, apakah benar mereka ditangkap pihak kepolisian dan dibawa ke Polda Sumut atau dibawa ke mana? Kami menganggap ini penculikan. Kami membela hak para istri terduga teroris ini,” kata anggota TPUA Sumut, Ade Lesmana, didampingi kedua rekannya M Adriansyah Hasibuan dan Adri Muhammad Ginting, seperti dilansir Sumut Post, Jumat (26/3).

BACA JUGA: Densus 88 Gerak Cepat, Seorang Terduga Teroris di Padangsidimpuan Ditangkap

Ade mengatakan, mereka belum mendapatkan kepastian Polda Sumut.

Menurutnya, pihak Polda Sumut ada yang menjawab terduga teroris itu dibawa ke Mabes Polri, ada juga yang menjawab dibawa ke Ditreskrimum Polda Sumut.

BACA JUGA: Densus 88 Bergerak Cepat, 1 Terduga Teroris di Kabupaten Tangerang Ditangkap

“Hingga kini belum ada pemberitahuan kepada pihak keluarga,” kata Ade.

Salah seorang istri terduga teroris berinisial NH (40), warga Komplek Graha Deli Permai Namorambe, Deliserdang, yang berprofesi sebagai guru mengatakan, suaminya berinisial ST dibawa pada Jumat (19/3) lalu usai salat Subuh.

Dia hanya tahu yang membawa suaminya pihak Polda Sumut.

“Saya hanya disuruh menunggu kabar. Namun hingga kini sudah tujuh hari belum dapat kabar. Bagaimana keadaannya, posisinya di mana. Saya khawatir," tutur ibu dari tiga orang anak ini.

NH berharap, dia segera bertemu dengan suaminya.

Dia menjelaskan, selama ini suaminya memberikan pengobatan refleksi kepada warga yang membutuhkan pertolongan di rumah orang tuanya. Selain itu, mereka juga berjualan di rumahnya.

NH tidak tahu apa penyebab suaminya ditangkap.

Menurutnya, selama ini suaminya baik-baik saja dan tidak ada hal-hal yang mencurigakan.

“Baik-baik saja. Mencari nafkah untuk kami. Tidak ada yang mencurigakan,” tuturnya.

Hal senada juga dikatakan istri terduga teroris lainnya, TN (42), warga Jalan Karya, Karang Berombak, Medan Barat.

Ibu rumah tangga ini mengungkapkan, suaminya berinisial IW bekerja di sebuah bengkel, dan ditangkap pada Minggu (21/3) usai salat Magrib menjelang isya.

TN mengaku mendatangi Polda Sumut untuk mencari keberadaan suaminya.

“Saya ingin tahu keberadaan suami saya, dan bagaimana keadaannya,” ucap ibu dari empat orang anak ini.

Dia juga mengaku tidak tahu sebab suaminya ditangkap.

“Selama ini tidak ada yang mencurigakan dari suami saya. Selama ini sehari-harinya dia hanya bekerja di bengkel,” ujarnya.

Sebelumnya Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Hadi Wahyudi menyebutkan, Tim Densus 88 Anti Teror Mabes Polri mengamankan 18 terduga teroris di sejumlah daerah di Sumut.

Dua orang ditangkap di Tanjung Balai dan enam di Medan. Pada Minggu (21/3) kembali ditangkap tiga terduga teroris.

Selanjutnya pada Senin, 22 Maret 2021, Densus 88 kembali menangkap tujuh terduga teroris. Total 18 terduga teroris ditangkap Densus 88 di Sumut.

Total terduga teroris yang ditangkap Densus 88 di tiga provinsi yakni di Jakarta, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat, ada 22 orang.

Karopenmas Mabes Polri Brigjen Rusdi Hartono mengatakan puluhan orang yang ditangkap itu terafiliasi dengan Jamaah Islamiyah. Mereka ditangkap dari pengembangan operasi penangkapan yang dilakukan Densus 88 di Jawa Timur beberapa waktu lalu. (mag-1)


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler