Simak Penjelasan Panglima TNI soal Pengerahan Pasukan ke 4 Provinsi

Selasa, 26 Mei 2020 – 10:30 WIB
Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/hp.

jpnn.com, JAKARTA - Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menyatakan akan mengerahkan pasukan di 1.800 titik di empat provinsi dan 25 kabupaten/kota, untuk mendisiplinkan masyarakat dalam melaksanakan protokol kesehatan pencegahan penyebaran virus corona.

TNI akan bekerja sama dengan Polri.

BACA JUGA: Segenap Prajurit Satgas Yonif 411 Kostrad Sangat Bergembira Atas Perhatian Panglima TNI

"Rencana pendisplinan protokol kesehatan ini akan dilaksanakan di empat provinsi dan 25 kabupaten kota, objeknya adalah tempat-tempat lalu lintas masyarakat, mal-mal, pasar-pasar rakyat, tempat pariwisata dan dari data yang ada di empat provinsi dan 25 kabupaten/kota ada 1.800 objek yang akan kami laksanakan pendisiplinan tersebut," kata Hadi Tjahjanto di stasiun MRT Bundaran Hotel Indonesia Jakarta, Selasa (26/5).

Hadi menyampaikan hal tersebut seusai mendampingi Presiden Joko Widodo untuk meninjau kesiapan penerapan prosedur standar normal baru di sarana publik yaitu di stasiun Moda Raya Terpadu (MRT) Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat.

BACA JUGA: Lapor, Panglima TNI! Koptu Ishak Nur dan Komandannya Sungguh Baik Hati

Hadir pula dalam peninjauan tersebut Kapolri Jenderal Idham Azis dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan serta para pejabat terkait lainnya.

"Dalam tahap pertama ini akan kami laksanakan di empat tempat yaitu di DKI Jakarta khususnya di Bundaran HI, kemudian di wilayah Bekasi, di provinsi Jawa Barat, di Sumatera Barat dan di Gorontalo," tambah Hadi.

BACA JUGA: Panglima TNI Terima Laporan Kenaikan Pangkat 79 Perwira Tinggi TNI

Pelaksanaan pendisiplinan protokol kesehatan itu menurut Hadi akan dilaksanakan bertahap.

"Seperti saat ini di tempat lalu lintas masyarakat, stasiun kereta, kemudian siang nanti rencananya Presiden juga akan meninjau adalah tempat niaga khususnya food hall di Bekasi dan tempat-tempat untuk mendukung kepentingan masyarakat seperti apotik, penjualan obat terus kita awasi," ungkap Hadi.

Pelaksanaan pendisiplinan tersebut misalnya adalah memastikan agar seluruh masyarakat yang datang ke tempat-tempat tersebut memakai masker.

"Yang kami laksanakan adalah pertama harus seluruh masyarakat kita awasi supaya tetap memakai masker, kedua dalam berkegiatan harus menjaga jarak aman kemudian kita sediakan tempat mencuci tangan atau hand sanitizer, mudah-mudahan dengan kegiatan ini tahap pertama bisa berjalan dengan baik," tambah Hadi.

Pada tahap pertama, pasukan TNI-Polri rencananya akan mengatur kapasitas tempat-tempat publik tersebut agar hanya diisi setengah pengunjung.

"Tahap pertama akan kami atur mal kapasitasnya 1.000 (orang) mungkin kami akan izinkan untuk 500 (orang) saja dan kami awasi, kemudian tempat makan harusnya 500 (orang) hanya 200 (orang) saja," ungkap Hadi.

Nantinya, pasukan TNI dan Polri akan bekerja sama dengan pemerintah daerah termasuk berkoordinasi dengan gugus tugas di masing-masing provinsi, kabupaten dan kota.

"Mudah-mudahan apa yang kita inginkan semua masyarakat tetap beraktivitas, tetapi tetap aman dari COVID-19, oleh sebab itu saya mohon dukungan dari seluruh rekan-rekan untuk berhasilnya pelaksanaan pendisplinan protokol kesehatan tersebut. Mudah-mudahan empat provinsi dan 25 kabupaten/kota tersebut R0 bisa turun sampai 0,7 sampai bawah lagi yang lebih bagus," kata Hadi.

R0 atau "reproduction number" yaitu jumlah ekspektasi dari kasus kedua yang dihasilkan dari satu penderita yang mempunyai kemampuan menularkan penyakit pada saat suatu penyakit masuk dalam sebuah populasi sehat selama masa infeksi.

Misalnya kasus COVID-19 di suatu daerah yang memiliki R0 = 2, artinya satu orang yang terkena COVID-19 berpotensi menularkan virus kepada dua orang sehat lainnya.

Dengan R0=2, jumlah orang yang terkena COVID-19 setelah 8 putaran jawabannya adalah akan ada 256 orang positif COVID-19 dan setelah 10 putaran, jumlah tersebut menjadi 2.048 orang.

Daerah yang bisa melakukan aktivitas dalam skema normal baru atau new normal bila R0-nya kurang dari satu.

"Tambahan, anggota Polri yang akan dilibatkan kurang lebih 30.300-40.000 (personel) karena kami harus mengamankan di 1.800 titik tersebut," tegas Hadi. (antara/jpnn)

 


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler