jpnn.com, BOGOR - Keluarga besar jemaat gereja GPIB Bogor tengah berduka. Empat jemaat GPIB meninggal dunia. Sempat beredar kabar bahwa keempatnya meninggal dunia karena terpapar virus corona usai mengikuti seminar di Aston Bogor.
Namun, hal itu dibantah oleh Kepala Bagian Humas Protokol pada Sekretariat Daerah Kota Bogor, Rudiyana. Menurut Rudiyana, empat jemaat BPIB meninggal karena sakit.
BACA JUGA: Gereja Bantah Pendeta GPIB Meninggal Dunia karena Virus Corona, Ini Penjelasannya
Keempatnya meninggal karena demam berdarah, kelelahan dan usia yang sudah tua.
“Satu orang pendeta sedang dirawat tapi tidak di-isolasi, beliau punya riwayat jantung dan sudah dibawa ke rumah sakit,” ujarnya kepada PojokBogor.com yang dikonfirmasi lewat pesan singkat, Kamis (19/3).
BACA JUGA: Dua Pendeta Meninggal, 21 Jemaat Gereja Sakit Diduga Terjangkiti Corona
Sedangkan satu orang pendeta meninggal karena menderita demam berdarah (DBD). Sebelumnya, dia rutin check up ke rumah sakit.
“Jenazah langsung dimakamkan karena mengikuti aturan pemerintah, tidak ada kumpulan massa mengingat jika pendeta meninggal pasti banyak yang akan datang,” ucapnya.
BACA JUGA: Ridwan Kamil Minta Warga Jabar Menjauhi DKI Jakarta, Episentrum Penyebaran Covid-19
Selain itu, satu orang pendeta meninggal karena usia yang sudah tua. “Jenazah dikremasi atas permintaan keluarga,” ungkapnya.
Sementara untuk seluruh panitia PST yang sempat bersinggungan dengan keempat pendeta tersebut dalam keadaan baik-baik saja.
“Rentan waktu dari PST sudah 3 minggu, sementara masa inkubasi 2 minggu,” pungkasnya. (adi/pojokbogor/jpnn)
Redaktur & Reporter : Natalia