jpnn.com, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, menerapkan 3 M (memakai masker, mencuci tangan dan menjauhi kerumunan) harus terus digaungkan untuk memutus mata rantai penyebaran pandemi covid-19 di Ibu Kota.
Hal tersebut disampaikan Anies saat menghadiri peluncuran gerakan Jakarta Bermasker di Polda Metro Jaya, Rabu (3/2/2021) kemarin.
BACA JUGA: Korem 174 Merauke Bagikan Ribuan Masker Gratis Kepada Masyarakat
Acara tersebut digagas oleh Polda Metro Jaya, Kodam Jaya dan Pemprov DKI Jakarta.
"Saat ini alat paling efektif untuk memotong mata rantai virus corona itu adalah dengan melaksakan 3M," ungkap Anies.
BACA JUGA: 30 Persen Warga Jakarta Timur Masih Ogah Pakai Masker
Lebih lanjut, eks Mendikbud itu mengungkapkan, gerakan Jakarta Bermasker merupakan ikhtiar seluruh masyarakat untuk saling mengingatkan pentingnya penggunaan masker.
Sebenarnya, kata mantan Rektor Universitas Paramadina itu, memang penggunaan masker tidak nyaman tetapi jauh lebih aman jika tak terpapar virus corona.
BACA JUGA: Sambut Satgas Pamtas Yonif 122 dan Yonmek 611, Begini Penampakan Brigjen TNI Bangun, Luar Biasa
"Saya sampaikan bahwa menggunakan makser itu memang tidak nyaman tetapi jauh lebih tidak nyaman bila terpapar covid-19," pungkasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman mengatakan, program Jakarta Bermasker ini merupakan tindak lanjut dari kegiatan-kegiatan yang sudah dilakukan Polda Metro Jaya, Kodam Jaya dan Pemerintah Daerah DKI Jakarta.
Dudung berharap, menggunakan masker harus tumbuh atas dasar kesadaran dalam diri masyarakat bukan karena ditindak aparat di lapangan.
"Lebih penting adalah justru kesadaran masyarakat untuk memggunakan masker ini karena tidak serta merta ditindak penegak hukum di lapangan," katanya.
Walakin, Dudung memastikan, menggunakan masker merupakan kunci utama menekan angka peningkatan covid-19 di Jakarta.
"Mengunakan masker ini adalah kunci utama yang sangat mendasar bagi semua untuk menekan peningkatan angka covid-19 di wilayah DKI," tutup Dudung.(cr3/jpnn)
Redaktur & Reporter : Fransiskus Adryanto Pratama