Simon: Dirgahayu Polri, Semoga Makin Amanah dan Sepenuh Hati Melayani

Jumat, 30 Juni 2023 – 07:35 WIB
Pengamat intelijen dan keamanan Ngasiman Djoyonegoro (Simon) mengucapkan dirgahayu Polri pada sof launching buku terbarunya berjudul ‘Polri Presisi, Polri Mengabdi: Reformasi Polri di Era Digital Society’. Foto: Ist.

jpnn.com - JAKARTA - Pengamat intelijen dan keamanan Ngasiman Djoyonegoro (Simon) mengatakan tantangan besar yang dihadapi Polri di 2023 ini cukup nyata, mengingat Indonesia memasuki politik dan pesta demokrasi serentak 2024.

Pertama, mengantisipasi maraknya hoaks yang dibungkus politik identitas jelang Pemilu 2024.

BACA JUGA: Lomba Stand Up Comedy Polda Riau, Peserta Sampaikan Pesan Penting Ini

Kedua, memulihkan kepercayaan masyarakat terhadap kinerja Polri pascakasus Ferdy Sambo, tragedi di Stadion Kanjuruhan dan kasus Teddy Minahasa.

Ketiga, Polri harus mampu memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dan perkembangan Police 4.0 untuk peningkatan pelayanan masyarakat.

BACA JUGA: Ribuan Masyarakat Pekanbaru Meriahkan Fun Walk Polda Riau, Ada yang Dapat Motor

"Penyebaran berita bohong, ujaran kebencian dan fitnah yang dibungkus politik identitas harus diantisipasi sejak awal oleh Polri."

"Jangan sampai timbul polarisasi dan situasi memanas seperti yang terjadi pada Pemilu 2019,” ujar pria yang akrab disapa Simon ini saat soft launching bukunya berjudul ‘Polri Presisi, Polri Mengabdi: Reformasi Polri di Era Digital Society’ di Jakarta, Jumat (30/6).

BACA JUGA: Jelang HUT ke-77 Bhayangkara, Polri dan TNI Makin Solid Berikan Berkah untuk UMKM

Menurut Simon, faktor utama yang menyebabkan politik identitas yaitu adanya pemahaman yang belum tuntas untuk menjaga toleransi dan eksistensi tiap identitas di NKRI.

Kemudian, rendahnya literasi digital masyarakat. Faktor lain adalah kecerobohan atau kesengajaan individu atau elite politik tertentu dalam berkomunikasi yang menyinggung psikologi massa.

"Namun saya percaya, Polri dalam hal ini telah mengantisipasi dengan berbagai tindakan pencegahan dan pelayanan publik, baik yang bersifat proaktif maupun penerimaan aduan dari masyarakat," ucapnya.

Dalam pandangan Simon beragam inovasi pelayanan Polri dapat dioptimalkan untuk tujuan antisipasi.

Sebagai contoh, Polri memiliki program Dumas Presisi (Pengaduan Masyarakat) Online, Program 'Jumat Curhat', Call Center 110, SuperApp Presisi Polri dan Patroli Siber.

Program-program tersebut dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk mengidentifikasi, menjaring persoalan, membongkar kasus yang muncul maupun pengaduan lainnya di masyarakat.

“Sebagai pengamat dan akademisi saya melihat keseriusan Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo dengan visi 'Polri Presisi' mengembalikan peran dan fungsi Polri di tengah masyarakat," ucapnya.

Pria yang menjabat Rektor Institut Sains dan Teknologi (ISTA) Al-Kamal, Jakarta ini menulis buku 'Polri Presisi, Polri Mengabdi: Reformasi Polri di Era Digital Society’ dengan tujuan melihat pengembangan pelayanan kepolisian dan efektivitasnya di tengah masyarakat.

Dalam buku ini dibahas perkembangan reformasi Polri mulai dari sejarah kepolisian dari zaman kerajaan sampai era reformasi, kebijakan Reformasi Polri, Police 4.0, hingga implementasi operasional visi 'Polri Presisi.'

Police 4.0 merupakan program prioritas Kapolri menjadikan SDM Polri yang unggul dan beradaptasi di tengah revolusi industri 4.0 yang identik dengan kemajuan teknologi dan informasi.

Terbaru, sudah muncul tantangan society 5.0, sebuah konsep kolaborasi antara manusia dan mesin untuk meningkatkan kualitas hidup, memecahkan masalah dan mewujudkan lingkungan yang baik.

Karena itu dituntut SDM Polri yang terampil dalam manajemen, perencanaan, programming, pakar keamanan siber, pakar IT dan robotika.

Buku ini diterbitkan dalam rangka memberikan apresiasi terhadap pelaksanaan visi 'Polri Presisi' dan HUT ke-77 Bhayangkara.

Buku ini memberikan perspektif dan pandangan yang menyeluruh terhadap implementasi 'Polri Presisi' pada bidang organisasi, operasional, pelayanan publik dan pengawasan.

Karena itu buku ini dapat digunakan sebagai masukan untuk penguatan institusi kepolisian dalam menyongsong Indonesia Emas 2045.

"Selamat HUT ke-77 Bhayangkara, Dirgahayu Kepolisian Republik Indonesia. Semoga seluruh anggota Polri makin solid, sepenuh hati dalam melayani, mengayomi dan melindungi masyarakat serta amanah dalam pengabdian untuk negeri," katanya. (gir/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Biddokkes Polda Sumsel Adakan Kegiatan Ini Menjelang HUT ke-77 Bhayangkara


Redaktur & Reporter : Kennorton Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler