jpnn.com, TASIKMALAYA - Kericuhan terjadi saat demo menuntut Habib Rizieq Shihab (HRS) dibebaskan di Tasikmalaya, Jawa Barat, Senin (12/7).
Massa bentrok dengan petugas setelah mencoba menerobos kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Tasikmalaya.
BACA JUGA: Inilah Tampang 2 Teroris Jaringan MIT Poso yang Ditembak Mati
Kericuhan bermula saat massa berusaha merobohkan pagar gerbang kantor kejari.
Aksi makin ricuh dan terjadi perusakan. Tiga mobil polisi menjadi sasaran.
BACA JUGA: Obat COVID-19 Ditimbun di Ruko Wilayah Kalideres
“Sekelompok massa ini datang ke kantor kejaksaan dia sampaikan aspirasi tapi akhirnya diwarnai kericuhan sedikit,” kata Kapolres Tasikmalaya AKBP Rimsyahtono saat ditemui di kantornya, seperti dilansir Radar Tasikmalaya.
Massa akhirnya kocar-kacir setelah dipukul mundur kendaraan water canon. Polisi mengamankan 31 orang massa yang berlaku anarkistis.
Barang bukti yang diamankan berupa motor kendaraan polisi yang rusak, video perusakan, dan batu.
“Kami amankan 31 orang mayoritas anak-anak sekitar 18 orang. Mereka masih jalani pemeriksaan,” ucap Rimsyahtono.
Sementara itu, sejumlah tokoh menyesalkan aksi anarkistis yang terjadi. Semua pihak diminta menahan diri untuk mencegah polemik yang lebih besar.
Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Tasikmalaya KH Atam Rustam MPd mengatakan kebebasan menyampaikan aspirasi seyogianya dilakukan dengan tertib.
"Jangan sampai mengganggu masyarakat, terlebih melakukan perusakan," imbau dia. (radartasikmalaya)
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti