Simulasi Kedua UNBK Hanya Muncul Masalah Setrum

Rabu, 22 Februari 2017 – 17:11 WIB
Siswa mengikuti simulasi UNBK. Foto: Kaltim Post/JPNN.com

jpnn.com - jpnn.com - Pelaksanaan simulasi ujian nasional berbasis komputer (UNBK) jenjang SMA di Kalimantan Timur berakhir kemarin (21/2).

Kegiatan ini menjadi uji kematangan sekolah dan siswa dalam menghadapi ujian pada awal April mendatang.

BACA JUGA: Sejumlah Masalah Muncul saat Simulasi UNBK

Khususnya sekolah yang menyelenggarakan UNBK di tempat lain alias menumpang.

Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah se-Samarinda, Abdul Rozak Fakhruddin menyatakan, simulasi yang digelar berjalan lancar.

BACA JUGA: Jumlah Sekolah Gelar UNBK Naik Lebih 100 Persen

Tidak ada kendala berarti, baik secara teknis seperti komputer dan server maupun non-teknis. Siswa mengerjakan soal hingga selesai.

“Simulasi pertama Desember lalu, tadi (kemarin) simulasi kedua. Selain memastikan kesiapan sekolah, juga memberikan gambaran utuh kepada siswa tentang tata cara UNBK nanti,” ucapnya.

BACA JUGA: Mendikbud Tak Paksakan Sekolah Harus UNBK

Dikatakannya, untuk jenjang SMA/MA negeri maupun swasta se-Samarinda, yang menumpang pelaksanaan UNBK sebanyak 12 sekolah.

Mereka menumpang ke sekolah terdekat. Jaraknya tidak lebih dari 5 kilometer. Sesuai batas maksimal dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).

Bahkan, beberapa sekolah swasta menumpang ke sekolah yang masih berada di bawah satu yayasan. Sehingga, dia pastikan kekhawatiran bakal menyulitkan siswa tidak terjadi.

Kepala SMA 3 Samarinda itu menyebutkan, simulasi yang digelar sama persis seperti pelaksanaan pada hari H saat UN digelar.

Mulai ruang ujian, sesi tiap kelas, hingga penempatan tempat duduk siswa.

Dilakukan sama persis, sebut dia, untuk memudahkan sekolah melakukan evaluasi. Sehingga tidak ada kejadian siswa terlambat ujian.

Sekretaris Panitia UN 2017 Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltim, Simon menerangkan, setelah simulasi SMA ini selesai, pada 27-28 Februari giliran simulasi SMP/MTs.

Setelah semua selesai, maka pada awal hingga akhir Maret sekolah bakal menggelar gelada bersih atau persiapan akhir pelaksanaan UNBK.

Setelah itu, tidak ada lagi aktivitas. Tinggal menunggu pelaksanaan ujian pada awal April. Geladi SMK digelar pada 6-7 Maret, SMA/MA 13-14 Maret, sementara SMP/MTs pada 20-21 Maret.

“Kami berharap semua kendala bisa diantisipasi. Diselesaikan sebelum hari H. Jadi saat ujian tidak ada lagi masalah. Syukur-syukur bisa lancar 100 persen,” ucap Simon.

Selain itu, dia mengingatkan, agar sekolah fokus mempersiapkan siswa untuk mendapat hasil maksimal dalam UN mendatang.

Kaltim sebutnya, tidak memasang target, namun ia berharap hasil ujian bisa lebih baik dari tahun sebelumnya.

Dari Balikpapan, Waka Kurikulum SMA 5, Agus Budianto mengatakan, meski bersifat uji coba, pihaknya benar-benar memberlakukan simulasi tersebut seperti UNBK sungguhan.

Di sekolah ini, terdapat tiga kelas, untuk 332 siswa, dengan 120 komputer.

“Peserta kami bagi dalam tiga sif. Untuk mengantisipasi masalah seperti jaringan internet, kami berkoordinasi langsung dengan provider. Sedangkan untuk mengantisipasi listrik padam, April nanti, sekolah akan mulai meminjam genset,” kata Agus di sela-sela simulasi.

Sementara Waka Kurikulum SMA 1 Balikpapan, Sugiatna menyebut, selama simulasi kemarin, pihaknya sempat mengalami masalah setrum, meski masih sebatas penurunan daya.

Karenanya, untuk menyongsong UNBK nanti, sekolah ini memastikan akan menambah daya listrik.

“Kami sudah menyiapkan 157 komputer, termasuk 19 laptop pinjaman siswa dan 13 unit komputer baru. Kami membagi simulasi ini atas tiga sesi, agar cukup dipakai bergantian oleh 411 siswa,” kata Sugiatna.

Salah seorang calon peserta UNBK dari SMA 5 Balikpapan, Nurul Iman Khairunnisa mengaku sudah dua kali mengikuti simulasi. Sebelumnya, pada Januari lalu.

Selama mengikuti simulasi, Khairunnisa dan teman-temannya menyatakan sudah tak mengalami kesulitan dalam menjalankan prosedur komputerisasi ujian. Begitu pula dengan materi ujian.

“Sejauh ini lancar. Petugasnya juga sigap. Materi ujian sudah bisa dikerjakan dengan mudah, karena kami sudah sering membedah kisi soal,” ujarnya.

Diketahui, pada tahun ini, Kaltim memperluas sekolah penyelenggara UNBK untuk semua jenjang. Mulai SMP hingga SMK. Jumlahnya meningkat signifikan.

Jika pada 2015 hanya diikuti 14 sekolah, kemudian pada 2016 sebanyak 60 sekolah, maka tahun ini, sekolah penyelenggara UNBK jumlahnya mencapai 436 sekolah.

Sementara itu, masih ada 818 sekolah lagi di Benua Etam yang masih menggelar ujian nasional berbasis kertas dan pensil (UNKP).

Sekolah penyelenggara UNBK tersebar di hampir seluruh kabupaten/kota. Bahkan, Balikpapan untuk jenjang SMA/MA/SMK 100 persen menggelar UNBK. Hanya Mahakam Ulu yang hingga saat ini belum menggelar UNBK.

Kabupaten termuda di Kaltim itu masih terkendala faktor teknis. Seperti sarana dan prasarana komputer, listrik, serta akses internet.

Meski terjadi peningkatan drastis sekolah penyelenggara UNBK, namun 86 sekolah di antaranya masih berstatus menumpang. (*/him/riz/k18)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Povinsi Ini Sediakan Rp 3 Miliar untuk UN


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler