jpnn.com, SURABAYA - Siswa kelas XII SMA/MA sederajat di Surabaya mengikuti simulasi ujian nasional berbasis komputer (UNBK) serentak.
Tak terkecuali siswa homeschooling. Mereka mengikuti uji coba yang diselenggarakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) itu di sekolah negeri terdekat.
BACA JUGA: Sebanyak 75 Ribu Sekolah Siap UNBK
Salah satunya, SMPN 12. Ada lima pusat kegiatan belajar masyarakat (PKBM) yang turut melakukan uji coba di sana.
Mereka menggunakan fasilitas komputer dan server sekolah. Penempatan itu ditentukan Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya berdasar lokasi, fasilitas, dan daya tampung.
BACA JUGA: Akhir April Ujian Nasional SMP, Semua Sudah Siap UNBK
Sebagian besar PKBM memang tidak memiliki fasilitas yang dibutuhkan untuk penyelenggaraan UNBK mandiri.
"Saat pembelajaran, para siswa sehari-hari membawa laptop sendiri," ungkap Fragraria Vesa, manager Homeschooling Pena.
BACA JUGA: Sekolah Jangan Tarik Pungutan untuk UNBK
Simulasi didesain mirip dengan UNBK sebenarnya. Di Pena, ada 34 siswa yang mengikuti UNBK tahun ini.
Terdiri atas 25 siswa IPS dan 9 siswa IPA. Namun, hanya 56 persen atau 19 siswa yang mengikuti simulasi kemarin.
Bukannya enggan. Vesa menjelaskan, sebagian besar siswa di Homeschooling Pena sudah bekerja.
"Mereka punya kesibukan masing-masing. Banyak yang di luar kota. Pemberitahuan simulasi ini juga cukup mendadak," terangnya.
Homeschooling Kak Seto juga ikut simulasi UNBK. Ada 19 peserta. Namun, hanya sembilan yang ikut simulasi.
"Pemberitahuan mendadak," jelas Jazilatul Hikmah, kepala tutor Homeschooling Kak Seto.
Dalam simulasi, ada empat mata pelajaran (mapel) yang diujikan. Penyelenggaraan dibagi menjadi dua sesi.
Yang pertama, bahasa Indonesia dan matematika. Selanjutnya, bahasa Inggris dan IPA atau IPS sesuai dengan pilihan. Namun, di tengah jalan, simulasi menghadapi kendala.
"Server dari pusat error," kata Jazilatul.
Jadi, peserta PKBM di SMPN 12 hanya mengikuti simulasi pada sesi pertama.
Mereka sebenarnya sudah menunggu satu jam untuk sesi kedua. Karena tidak ada kepastian, para peserta akhirnya dipulangkan.
Gangguan server tersebut tidak berpengaruh kepada siswa SMA karena jadwal simulasi itu memang dijadwalkan berlangsung dua hari.
Begitupun para siswa MA. Simulasi UNBK berlangsung dua hari, 7-8 Februari.
Kegiatan tersebut dilakukan untuk mengecek kesiapan sekolah dalam pelaksanaan unas pada 9-12 April.
Pelaksanaan simulasi UNBK itu sempat mengalami kendala. Baik server pusat maupun jaringan internal sekolah.
Hal itu membuat pelaksanaan simulasi mundur dari jadwal awal. Yakni, dari pukul 07.30 menjadi pukul 09.00. (bri/ayu/c25/ayi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 2018, Kemendikbud Pastikan SMA 100 Persen Gunakan UNBK
Redaktur & Reporter : Natalia