jpnn.com, JAKARTA - TNI Angkatan Laut (AL) mengasah kemampuannya mempertahankan kedaulatan wilayah Negara Kesatuan Repubik Indonesia (NKRI) melalui latihan tempur.
Selama empat hari pada 22-25 Oktober 2021, salah satu matra di TNI itu menggelar Latihan Operasi Amfibi 2021 di Pulau Dabo, Kecamatan Singkep, Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau (Kepri).
BACA JUGA: TNI AL Rekrut Banyak Prajurit dari Papua, Jumlahnya Ratusan, Kini Mulai Bertugas
Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono menyatakan latihan itu melibatkan 4.300 personel, 33 KRI, 16 pesawat tempur, dan 39 kendaraan amfibi.
"Kami akan melaksanakan pendaratan amfibi untuk merebut kembali pantai yang sudah dikuasai musuh," kata Laksamana Yudo di JICT II, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (22/10), usai memimpin apel pasukan untuk persiapan latihan.
BACA JUGA: Laksamana Yudo: Sanggup Kalian Menjadi Prajurit Marinir?
Mantan panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) I itu menjelaskan latihan perang tersebut juga untuk mengukur kesiapan personel dan kemampuan alutsista TNI AL.
Yudo menjelaskan Operasi Amfibi TNI AL 2021 tergolong latihan berskala besar. Walakin, TNI AL tetap menyiagakan 4 KRI untuk menjaga perairan Natuna.
BACA JUGA: Lanal Dabo Singkep Panen Raya di Lahan Ketahanan Pangan, Kali Ini Spesial Lho
Menurut Yudo, ada 4 KRI menjaga perairan strategis yang berbatasan dengan negara lain itu.
"Tidak mungkin di Natuna kosong, tetap ada unsur udara yang kami siapkan dan unsur-unsur nonkombatan untuk tetap patroli," tutur Yudo.(mcr8/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bravo TNI! Militer RI Terkuat di Asia Tenggara Meski Anggarannya Kalah dari Singapura
Redaktur : Antoni
Reporter : Kenny Kurnia Putra