Sinagoge Jerusalem Diserang, Empat Tewas

Rabu, 19 November 2014 – 07:38 WIB
PICU KETEGANGAN: Penyidik kepolisian Israel mengumpulkan bukti-bukti di dekat jenazah korban penyerangan di sinagog Jerusalem, Selasa (18/11). (Reuters/Ronen Zyulun)

jpnn.com - JERUSALEM – Serangan mematikan kembali memantik ketegangan antara Israel dan Palestina. Selasa (18/11) dua pria bersenjata menyerang sebuah sinagoge di Kota Jerusalem. Empat warga Israel yang sedang beribadah di dalam rumah ibadah Yahudi itu tewas. Serangan bersenjata tersebut juga mengakibatkan enam orang terluka.

Israel langsung menyatakan, dua pelaku serangan yang bersenjata senapan, kapak, dan pisau itu adalah pemuda Palestina. Aparat mengidentifikasi mereka berdua sebagai saudara sepupu asal Jabal Mukaber, salah satu kawasan Arab di sisi selatan Jerusalem Timur. Tidak lama setelah melancarkan aksinya, dua pemuda itu tewas dalam baku tembak dengan aparat.

BACA JUGA: Virus H5N8 Merebak di Eropa

’’Menyerang orang-orang tidak berdosa yang sedang beribadah adalah perbuatan yang sangat gila,’’ kata Wali Kota Jerusalem Nir Barkat. Dia berjanji akan mengusut insiden berdarah yang terjadi sekitar pukul 07.00 waktu setempat itu. Setelah serangan maut tersebut, kecemasan melingkupi Jerusalem dan seluruh penjuru Israel. Mereka khawatir serangan seperti itu terulang kembali.

Dari ibu kota Israel, Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu menanggapi serangan tersebut dengan geram. Pemimpin 65 tahun itu menuduh para pemimpin Palestina sebagai dalang serangan. Sebab, menurut dia, Presiden Mahmoud Abbas dan para petinggi Hamas telah menghasut warga Palestina agar melancarkan serangan terhadap Israel. Terutama, setelah terjadi ketegangan di kompleks Masjid Al Aqsa.

BACA JUGA: Miss Honduras Hilang Jelang Kontes Miss World

’’Ini merupakan dampak langsung hasutan Hamas dan Abu Mazen (sebutan Abbas). Hasutan yang disampaikan secara tidak bertanggung jawab oleh masyarakat internasional,’’ papar Netanyahu dalam pernyataan tertulisnya. Konflik di Al Aqsa sempat membuat kompleks yang menjadi tempat ziarah kaum muslim dan Yahudi itu tutup beberapa waktu.

Pemimpin yang akrab disapa Bibi itu juga berjanji akan melancarkan serangan balasan tanpa ampun. ’’Ini pembunuhan keji terhadap kaum Yahudi yang sedang beribadah. Mereka tewas di tangan para pembunuh berdarah dingin,” kata Netanyahu. Tidak jelas apa yang dia maksud dengan serangan tanpa ampun itu. Padahal, Abbas mengecam insiden di sinagoge tersebut dan menyebut itu sebagai aksi biadab.

BACA JUGA: Stres Ujian, Mahasiswa Setubuhi Domba

Kemarin beberapa saksi mata mengatakan bahwa serangan di sinagoge di kawasan ultra-ortodoks Har Nof itu berlangsung sangat cepat. ’’Orang-orang berlarian keluar dari sinagoge. Seorang pria berlumuran darah duduk di trotoar. Tampaknya, dia baru saja menjadi korban penusukan,’’ ujar Sarah Abrahams, salah seorang warga Jerusalem yang kebetulan melintasi sinagoge saat serangan terjadi.

Begitu mendengar suara tembakan, polisi langsung berdatangan di lokasi kejadian. Mereka melepaskan beberapa tembakan ke arah dua pelaku. Dalam hitungan menit, baku tembak berakhir. Dua pelaku terkapar tanpa nyawa. Masyarakat Yahudi di sekitar sinagoge tersebut langsung mengklaim serangan tersebut sebagai aksi teroris. Sebab, serangan maut di tempat ibadah sangat jarang terjadi di Israel.

’’Ini komunitas Yeshiva. Sembilan puluh persen (anggota komunitas ini) tidak bergabung dengan militer. Kami tidak menyukai kekerasan,’’ kata Moshe Eliezer, salah seorang umat di sinagoge tersebut.

Setelah insiden, aparat memasang garis polisi di sekitar lokasi kejadian. Seluruh korban dievakuasi dari sinagoge. Mereka yang terluka, termasuk dua polisi, langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat.

Mendengar insiden itu, Amerika Serikat (AS) langsung bereaksi. Kemarin Menteri Luar Negeri John Kerry mengecam serangan maut di sinagoge Jerusalem itu. Dalam perbincangan telepon dengan Netanyahu, dia mengatakan bahwa serangan bersenjata di rumah ibadah itu adalah aksi teror yang brutal dan penuh kekerasan. (AP/AFP/hep/c4/ami)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Langgar Protokol, Putin Tinggalkan G20


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler