Sinar Mas Dukung Pelestarian Songket Khas Lintau

Selasa, 08 Mei 2018 – 23:02 WIB
Managing Director Sinar Mas Saleh Husin, Ibu Mufidah Jusuf Kalla dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono saat meresmikan Sekolah Pelatihan Tenun Kriya Minang di Lintau Buo Utara. Foto: Ist

jpnn.com, TANAH DATAR - Sinar Mas ikut berperan dalam melestarikan dan mendorong inovasi baru dalam produksi kriya tenun songket khas Lintau, Tanah Datar, Sumatera Barat.

Perusahaan nasional itu terlibat dalam pembangunan sekaligus penyediaan infrastruktur bagi Sekolah Pelatihan Tenun Kriya Minang di Nagari Tigo Jangko, Kecamatan Lintau Buo Utara.

BACA JUGA: Ningbo Anbang yang Mengguncang

“Inovasi baru dari aspek desain, bahan baku, serta skala produksi tak saja menjaga kelestarian produk khas negeri kita, tapi juga mampu menjadi penggerak perekonomian setempat, melalui produk kriya bernilai tambah,” kata Managing Director Sinar Mas Saleh Husin saat mendampingi Mufidah Jusuf Kalla meresmikan fasilitas pendidikan berbasis komunitas tersebut, Selasa (8/5).

Turut hadir dalam kesempatan itu Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono serta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy .

BACA JUGA: Sinar Mas Dukung ITB Jadi Entrepreneurial University  

Menurut Saleh, dukungan terhadap pelestarian dan pengembangan produk kriya yang dilakukan Sinar Mas bersama Dewan Kerajinan Nasional ini juga mendukung pemberdayaan ekonomi masyarakat dan wilayah setempat.

Menempati sebagian dari lahan seluas 11.710 meter persegi, sentra tenun yang terdiri atas gedung produksi dan rusunawa ini memiliki potensi untuk pengembangan lebih lanjut.

BACA JUGA: TOP! Tenun Songket Anna Mariana Raih Penghargaan

Sebelumnya, pilar bisnis Sinar Mas lainnya, yakni Asuransi Sinar Mas telah menginisiasi rumah kreatif yang bergerak dalam pendidikan alternatif dan pemberdayaan masyarakat berbasis komunitas di Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatera Utara.

Salah satu aktifitas rumah kreatif itu adalah mengembangkan tenun ikat khas menggunakan bahan pewarna organik yang limbahnya dapat didaur ulang.

“Pendekatan di Sumatera Utara membuat para perajin setempat mendapatkan nilai tambah dari produk yang selama ini mereka hasilkan, yakni tekstil tradisional yang ramah lingkungan. Tak tertutup kemungkinan para perajin di sana nantinya akan saling berbagi pengetahuan dengan rekannya di Tanah Datar,” ujar Saleh. (dil/jpnn)


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
sinar mas   Songket   Lintau  

Terpopuler