ANGGAPAN bahwa orang berkulit putih berisiko terkena kanker kulit dibanding dengan pemilik kulit gelap atau sawo matang jika terpapar sinar matahari ternyata hanyalah mitos.
Orang yang memiliki kulit berwarna ternyata juga sangat rentan terhadap kanker kulit. Serta memiliki efek samping dari bahaya sinar ultraviolet (UV) yang dipancarkan oleh matahari.
"Orang yang memiliki kulit berwarna, memiliki sel pigmen yang berlebihan, tetapi tetap saja tidak mampu melindungi mereka dari bahaya sinar ultraviolet," kata Direktur Penelitian Dermatologi Montefiore Medical Center, Adam Friedman seperti yang dilansir laman Times of India, Kamis (23/5).
Namun, Friedman mengakui bahwa pemilik kulit yang berwarna memang paling unik. Sebab, kulit berwarna lebih lambat terpapar sinar UV dari sinar matahari yang bisa menyebabkan kanker kulit.
"Perbedaan yang unik akan efek berbahaya dari paparan sinar ultarviolet memang terjadi lebih lambat pada orang kulit berwarna, namun sinar UV masih merusak dan dapat menyebabkan masalah dan kondisi serius seperti kanker kulit," kata Friedman lebih lanjut.
Walaupun kanker kulit jarang terjadi pada orang yang memiliki kulit putih, tetap saja akan sangat berbahaya bila terlambat didiagnosis yang akan mengakibatkan kematian.
Friedman kemudian mengingatkan kepada orang yang menganggap tabir surya sangat baik mendapatkan vitamin D. Menurutntya, sinar matahari bukanlah jalan keluar yang cocok karena tergantung oleh waktu. Hanya sangat baik hanya sinar matahari pagi. Sementara pukul 10 pagi hingga pukul 2 siang itu sangat berisiko jadi pemicu kanker kulit.
"Tabir surya saja tidak cukup untuk melindungi anda dari kanker kulit. Bahan tabir surya sebenarnya tidak efektif dari waktu ke waktu," tambahnya.
Meskipun tingkat risiko kanker kulit bervariasi di antara semua jenis kulit, langkah-langkah pencegahan secara signifikan dapat meminimalkan kerusakan akibat sinar matahari dan potensi kanker kulit untuk berkembang.
"Kita perlu meningkatkan kesadaran tentang risiko kanker kulit bagi orang yang memiliki kulit berwarna. Bila terdeteksi dini, kanker kulit sebenarnya bisa disembuhkan, sehingga semakin banyak anda tahu mengenai penyakit ini, tentunya akan semakin baik," pungkas Friedman. (fny/jpnn)
Orang yang memiliki kulit berwarna ternyata juga sangat rentan terhadap kanker kulit. Serta memiliki efek samping dari bahaya sinar ultraviolet (UV) yang dipancarkan oleh matahari.
"Orang yang memiliki kulit berwarna, memiliki sel pigmen yang berlebihan, tetapi tetap saja tidak mampu melindungi mereka dari bahaya sinar ultraviolet," kata Direktur Penelitian Dermatologi Montefiore Medical Center, Adam Friedman seperti yang dilansir laman Times of India, Kamis (23/5).
Namun, Friedman mengakui bahwa pemilik kulit yang berwarna memang paling unik. Sebab, kulit berwarna lebih lambat terpapar sinar UV dari sinar matahari yang bisa menyebabkan kanker kulit.
"Perbedaan yang unik akan efek berbahaya dari paparan sinar ultarviolet memang terjadi lebih lambat pada orang kulit berwarna, namun sinar UV masih merusak dan dapat menyebabkan masalah dan kondisi serius seperti kanker kulit," kata Friedman lebih lanjut.
Walaupun kanker kulit jarang terjadi pada orang yang memiliki kulit putih, tetap saja akan sangat berbahaya bila terlambat didiagnosis yang akan mengakibatkan kematian.
Friedman kemudian mengingatkan kepada orang yang menganggap tabir surya sangat baik mendapatkan vitamin D. Menurutntya, sinar matahari bukanlah jalan keluar yang cocok karena tergantung oleh waktu. Hanya sangat baik hanya sinar matahari pagi. Sementara pukul 10 pagi hingga pukul 2 siang itu sangat berisiko jadi pemicu kanker kulit.
"Tabir surya saja tidak cukup untuk melindungi anda dari kanker kulit. Bahan tabir surya sebenarnya tidak efektif dari waktu ke waktu," tambahnya.
Meskipun tingkat risiko kanker kulit bervariasi di antara semua jenis kulit, langkah-langkah pencegahan secara signifikan dapat meminimalkan kerusakan akibat sinar matahari dan potensi kanker kulit untuk berkembang.
"Kita perlu meningkatkan kesadaran tentang risiko kanker kulit bagi orang yang memiliki kulit berwarna. Bila terdeteksi dini, kanker kulit sebenarnya bisa disembuhkan, sehingga semakin banyak anda tahu mengenai penyakit ini, tentunya akan semakin baik," pungkas Friedman. (fny/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sering Nongkrong di Depan Laptop Merusak Sperma?
Redaktur : Tim Redaksi