Sindikat Narkoba Antarbenua Dibekuk di Bandara Soeta

Selasa, 05 April 2011 – 04:24 WIB

TANGERANG - Perang kepada upaya peredaran narkotika di negeri ini mencatat kemenangan besar sepanjang hari Minggu lalu (3/4)Menyusul aparat di Pontianak dan Solo yang menggagalkan upaya penyelundupan sabu-sabu dan heroin, petugas Bea dan Cukai Bandara Soekarno-Hatta (Soeta) dan Direktorat IV Narkoba Mabes Polri juga sukses merazia metamphetamine alias sabu-sabu

BACA JUGA: Motor Dirampas, Kepala Dibacok



Sabu seberat 4,5 kilogram itu disita dari tangan warga negara Portugal,  Ricardo Ussumane Embalo, 41
Dia ditangkap saat naik di areal Terminal 2 D, Bandara Soeta, pada Minggu tengah malam, sekitar pukul 23.00

BACA JUGA: Judi Dadu Resahkan Warga

Dari pengembangan penangkapan Ricardo ini dicokoklah Ali, 30, warga negara Iran, yang diciduk di salah satu hotel di Jakarta Pusat


Kepala Kantor Bea dan Cukai Bandara Soetta Iyan Rubiyanto menyatakan, terungkapnya upaya penyelundupan barang haram senilai Rp 6,75 miliar itu berawal dari informasi Direktorat IV Narkoba Bareskrim Polri

BACA JUGA: Pulang Sekolah, Siswi SMP Diculik

Polisi menyebutkan seorang warga negara Portugal diduga membawa sabu-sabuPenyelundup tersebut mengunakan pesawat Emirates Airline (EK 358) rute Dubai-Jakarta

Mendapat informasi tersebut, petugas Tim CTU langsung melakukan pengawasan terhadap penumpang yang belakangan diketahui bernama Ricardo sejak kedatangannya di Bandara Soetta"Saat tiba gerak-gerik Ricardo mencurigakan," kata Iyan kepada INDOPOS (JPNN Group), Senin (4/4).

Setelah memastikan Ricardo membawa sabu-sabu yang disembunyikan pada dinding buatan (false concealment) melalui pemeriksaan x-ray, petugas tidak langsung melakukan penangkapanNamun, berkoordinasi dengan Direktorat IV Narkoba Mabes"Kita tidak langsung menangkap Ricardo karena untuk pengembangan lebih lanjut dan mengungkap sindikatnya, "ujar Iyan

Sementara itu, Wakil Direktur IV Bareskrim Mabes Polri Kombes Musa Ginting mengatakan, pihaknya awalnya mendapatkan informasi dari Kepolisian Dubai bahwa akan ada penyelundupan sabu tersebutKetika diawasi, koper warna perak milik Ricardo ternyata tidak langsung diambil saat tiba di bandara"Koper itu sempat lima kali berputar-putar di konveyor,"kata Musa Ginting kepada INDOPOS

Setelah memastikan kondisi aman, Ricardo mengambil koper tersebut dan keluar bersama penumpang lain"Begitu pria berkulit hitam lulusan setingkat SMP yang bekerja sebagai pandai besi ini naik taksi, tim gabungan langsung meringkusnya, " ucap Musa

Saat memeriksa Ricardo yang mendapat upah sebesar Rp 54 juta untuk membawa barang haram itu ke Indonesia, ditemukan sebuah voucher menginap di hotel dengan kamar 221 di wilayah Jakarta Pusat.  Saat itu juga dilakukan pemeriksaan ke kamar tersebut, namun tidak ada hasilBeberapa jam kemudian, salah seorang berinisial M, warga negara Spanyol yang tinggal di Dubai menghubungi Ricardo untuk mengantarkan koper tersebut ke kamar 209

Saat dilakukan penggeledahan di kamar tersebut, ditemukanlah AliKedua warga negara asing itu ternyata datang ke Indonesia satu pesawatTapi, yang satu duduk di kursi bisnis dan satunya lagi di kelas ekonomi.  "Tersangka yang ditangkap satu sindikat dengan yang kami tangkap beberapa waktu lalu, yaitu warga negara Italia, Maxsimiliano," tegas Musa lagi

Saat ditanya tentang adanya lintas benua dalam sindikat penyelunduan sabu, Musa mengatakan bahwa pihaknya telah memetakan adanya perubahan kurir dalam setiap penyelundupan markotikaTahun 2008 kurir yang beroperasi disini warga Nigeria

Tahun berikutnya berasal dari kawasan Timur Tengah, sedangkan pada 2010 sampai sekarang memakai jasa warga negara campuran"Mulai Filipina, Taiwan, Italia, Potugal, Spanyol," katanya.

Musa menjelaskan salah satu faktor maraknya penyelundupan melalui Bandara Soekarno-Hatta adalah karena murahnya harga jasa kurirJuga, pasarnya bagus serta harganya tinggi"Itulah daya tarik maraknya penyelundupan kesini (Indonesia, red)," tandasnya(gin/jpnn/ttg)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kakek Cabul Garap Bayi Hingga Berdarah


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler