Sindikat Pemalsu Sertifikat Pelaut Ditangkap, Oknum Pegawai Honorer Kemenhub Ikut Bermain

Kamis, 25 Juni 2020 – 20:03 WIB
Jumpa pers penangkapan sindikat pembuat dan penjual sertifikat keterampilan pelaut palsu oleh Polda Metro Jaya bersama Polres Metro Jakarta Utara dan Kementerian Perhubungan. Foto: ANTARA/Fianda Rassat

jpnn.com, JAKARTA - Polda Metro Jaya dan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) meringkus sindikat pemalsu sertifikat keterampilan pelaut yang diketahui telah menerbitkan 5.041 sertifikat palsu dalam kurun waktu tiga tahun menjalankan aksinya.

"Jadi sindikat pemalsu sertifikat pelaut telah operasi dari tahun 2018 sampai 2020. Selama 3 tahun mereka beroperasi jumlah sertifikat yang dipalsukan ada 5.041 sertifikat," kata Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Nana Sudjana di Polda Metro Jaya, Kamis (25/6).

BACA JUGA: Ini Tampang Pelaku Penambang Emas, Sindikat Besar

Nana mengatakan, motif sindikat ini menjalankan aksinya adalah murni motif ekonomi untuk mencari keuntungan dengan cara mudah dan selama tiga tahun beroperasi sindikat ini telah meraup keuntungan hingga Rp20 miliar.

"Keuntungan yang mereka raup, berdasarkan data dari buku tabungan yang mereka gunakan untuk aliran keuangan mereka, sekitar Rp20 miliar," ujarnya.

BACA JUGA: Polri dan Kemnaker Tangkap Pemalsu Sertifikat K3

Petugas gabungan Polda Metro Jaya dan Kemenhub mengamankan 11 orang yang terlibat.

Seluruh tersangka ditangkap dalam rentang waktu April hingga Juni 2020 di sejumlah lokasi berbeda antara lain di Koja, Jakarta Utara, Pekanbaru, Riau dan Bogor, Jawa Barat. Ke-11 tersangka itu antara lain DT, JA, IJ, SP, SH, S, IS, GJM, RR, RA dan RAS.

BACA JUGA: Saling Tantang di Grup WhatsApp, Banjir Darah

Sindikat ini menjalankan aksinya dengan mencari orang-orang yang ingin bekerja sebagai pelaut dan menawarkan jasa pembuatan sertifikat keterampilan pelaut.

Sindikat ini juga menyuap oknum pegawai honorer di Kemenhub untuk menyelundupkan blanko sertifikat keterampilan pelaut asli yang berada di gudang Kemenhub.

Setelah berhasil mendapatkan blanko sertifikat keterampilan pelaut asli, sindikat ini kemudian meretas situs resmi Kemenhub RI untuk mendaftarkan sertifikat tersebut, sehingga saat diperiksa secara daring nama maupun nomor sertifikat tersebut terdaftar di situs resmi Kementerian Perhubungan RI.

Sindikat ini mematok harga di dengan kisaran harga Rp700 ribu untuk sertifikat pelaut tingkat dasar hingga Rp20 juta untuk sertifikat pelaut tingkat atas.

Atas perbuatannya, para tersangka dikenakan Pasal 264 KUHP dan Pasal 30 ayat 3 UU ITE. Para tersangka terancam hukuman delapan tahun penjara. (antara/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:

BACA ARTIKEL LAINNYA... Selain Doyan Kawin Kontrak, Orang Arab Juga Punya Ritual Wajib di Puncak


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler