Sindir SBY, Kubu Moeldoko: Perilakunya Jadi Tertawaan Banyak Orang

Jumat, 09 April 2021 – 16:56 WIB
Presiden Ke-RI Susilo Bambang Yudhoyono yang akrab disapa 'Pak SBY'. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Departemen Komunikasi dan Informatika Partai Demokrat kubu Moeldoko, Saiful Huda Ems, menyindir Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyusul manuver politik yang dilakukan Presiden keenam RI itu belakangan ini.

Huda menilai SBY tampak linglung dan melancarkan upaya politik yang aneh.

BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Status Listyo Sigit Prabowo Diputuskan, Tim KPK Bergerak, Munarman Eks FPI Bereaksi

"Perilakunya makin tidak terarah dan menjadi tertawaan banyak orang," sindir Huda dalam pesan singkatnya kepada awak media, Jumat (9/4).

Sindiran tersebut dilayangkan alumni Universitas Islam Bandung (Unisba) itu setelah mengetahui masuknya dokumen pendaftaran merek dan lukisan Partai Demokrat yang didaftarkan SBY ke Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual Kemenkumham pada 19 Maret 2021.

BACA JUGA: Menteri Yasonna Dongkol Banget, Sebut Nama SBY dan AHY

Menurut Huda, dokumen pendaftaran ditemukan secara tidak sengaja oleh tim investigator PD di bawah kepemimpinan Moeldoko. 

"Aksi pendaftaran diam-diam yang dilakukan oleh SBY atau melalui orang kepercayaannya itu, tidak hanya membuat kami tertawa tetapi juga merupakan bentuk aksi linglung SBY," beber alumni Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur tersebut.

BACA JUGA: Yasonna: Pak SBY dan AHY Jangan Tuding-Tuding

Menurut Huda, pendaftaran yang dilakukan SBY tidak sesuai dengan UU Tentang Merek yang berlaku di Indonesia.

Dia menilai SBY belum sadar bahwa partai politik bukanlah barang dagangan. Kemudian parpol juga bukan kepemilikan pribadi, melainkan milik bersama.

"Oleh karena itulah partai politik merupakan salah satu pilar dari demokrasi dan bukan pilar dari salah satu keluarga," beber Huda. (ast/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler