jpnn.com, JAKARTA - Ketua Federasi Serikat Pekerja (FSP) BUMN Arief Poyuono menduga ada agenda terselubung di balik pernyataan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok soal kontrak-kontrak BUMN yang merugikan.
Menurut Arief, Ahok diduga kuat coba menjatuhkan Erick Thohir dari kursi Menteri BUMN.
BACA JUGA: Seusai Disindir Arya Sinulingga, Ahok Kena Semprot PKS, Jleb
“Kayaknya sudah override mengatakan kontrak-kontrak di BUMN banyak yang merugikan. Jangan-jangan Pak Ahok siap-siap mau jadi Menteri BUMN nih ganti Erick Thohir,” ujar Arief dalam siaran persnya, Rabu (1/12).
Menurutnya, pernyataan Ahok seolah-olah menganggap Erick Thohir kurang tahu jika banyak kontrak yang merugikan BUMN.
BACA JUGA: Arya Sinulingga Menceritakan Pertemuan Erick Thohir dan Ahok, Ada Satu Permintaan
Dia justru melihat Erick Thohir tengah bekerja keras untuk membenahi kontrak-kontrak di BUMN agar menguntungkan negara.
Arief pun menilai pernyataan Ahok soal banyak kontrak di BUMN bermasalah dan merugikan negara tidak tepat.
BACA JUGA: Reuni Akbar PA 212, Ferdinand: Merayakan Kemenangan Anies atau Ahok Masuk Penjara?
“Mungkin kontrak-kontrak masa lalu mungkin iya,” ujar Arief.
Arief lantas memberikan pujian terhadap cara bijak Erick merespons tudingan Ahok dengan menyatakan transparan dalam mengelola BUMN termasuk Pertamina.
Menurut Arief, sebagai Komisaris Utama Pertama Ahok hanya perlu memberikan data-data ataupun kontrak di Pertamina yang bermasalah dan merugikan agar bisa dieksekusi direksi dan selanjutnya disetujui Menteri BUMN.
“Enggak perlu gaduh dalam mengelola BUMN, kerja saja di tempat di mana ditugaskan yaitu di Pertamina. Jangan ngurusin yang sudah jadi urusan komisaris dan direksi BUMN lainnya,” pungkas Arief. (cuy/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Elfany Kurniawan