jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyindir pihak-pihak yang kerap mengatasnamakan paling agamais dan Pancasilais.
Menurut Presiden Ketujuh RI itu, mereka yang merasa paling benar justru biasanya yang paling salah.
BACA JUGA: Jokowi Curhat Banyak Hal yang Berubah Akibat Pandemi
Jokowi menyampaikan hal itu pada pidato kenegaraan di Sidang Tahunan MPR RI Tahun 2020 yang juga Sidang Bersama DPR dan DPD dalam rangka HUT ke-75 Kemerdekaan RI di Gedung Nusantara I Kompleks Parlemen Senayan,Jakarta, Jumat (14/8) pagi.
"Demokrasi memang menjamin kebebasan, namun kebebasan yang menghargai hak orang lain. Jangan ada yang merasa paling benar sendiri, dan yang lain dipersalahkan. Jangan ada yang merasa paling agamais sendiri. Jangan ada yang merasa paling Pancasilais sendiri," kata Jokowi.
BACA JUGA: Curhat di Pidato Kenegaraan, Presiden Jokowi: Semestinya Ruang Sidang Ini Terisi Penuh
"Semua yang merasa paling benar dan memaksakan kehendak, itu hal yang biasanya tidak benar," tambahnya.
Jokowi menilai masyarakat Indonesia sangat toleran. Mantan gubernur DKI Jakarta itu menyebut mayoritas rakyat Indonesia, dari Sabang sampai Merauke, serta dari Miangas sampai Pulau Rote, menjunjung tinggi kebersamaan dan persatuan.
BACA JUGA: Jokowi Pakai Baju Adat, Maruf Mengenakan Setelan Jas
"Penuh toleransi dan saling peduli, sehingga masa-masa sulit sekarang ini bisa kita tangani secara baik," kata Jokowi.
Meski demikian, Jokowi juga mengingatkan akan pentingnya Indonesia melakukan banyak hal agar menjadi negara yang dipandang dunia. Menurutnya, hal itu bisa tercapai apabila rakyat Indonesia bersatu dan menciptakan terobosan bersama.
"Tujuan besar tersebut hanya bisa dicapai melalui kerja sama seluruh komponen bangsa dengan gotong royong, saling membantu, dan saling mengingatkan dalam kebaikan dan tujuan yang mulia," kata Jokowi.(tan/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga