jpnn.com, JAKARTA - Gloria Emanuelle Widjaja pasrah dengan keputusan Federasi Bulu tangkis Dunia (BWF) yang membatalkan turnamen Singapore Open 2021 karena situasi pandemi Covid-19 yang masih mengkhawatirkan.
Pebulu tangkis spesialis ganda campuran itu memaklumi keputusan tersebut karena nyatanya situasi masih dalam keadaan yang tidak menentu.
BACA JUGA: Singapore Open Takut Sama Covid-19, Kualifikasi Olimpiade pun Selesai
"Jujur saya lebih berserah dengan apa yang terjadi. Masalahnya memang keadaan yang tidak pasti dan tidak jelas, ini menyangkut kesehatan seluruh pihak," kata Gloria melalui keterangan tertulis PBSI.
Namun, atlet yang berpasangan dengan Hafiz Faizal ini menilai keputusan yang dikeluarkan BWF merupakan sikap yang tidak adil, terutama bagi pebulu tangkis di kawasan Asia yang terdampak.
BACA JUGA: Menuju Olimpiade Tokyo: Posisi Hafiz/Gloria Rentan Digeser Wakil Inggris
Akibat pembatalan ini, Hafiz/Gloria gagal meraih kesempatan mengamankan tiket ke Olimpiade Tokyo setelah sebelumnya tergeser dari peringkat delapan ke sembilan.
Singapore Open dan juga Malaysia Open yang terlebih dulu dibatalkan, menjadi dua turnamen kunci bagi Hafiz/Gloria yang menentukan ganda campuran tersebut lolos kualifikasi Olimpiade.
BACA JUGA: Kok Berharap Olimpiade Tetap Digelar Meski Jepang Darurat COVID-19?
Kekecewaan juga dirasakan pelatih ganda campuran Pelatnas Cipayung, Richard Mainaky, dengan menyebut kedua pembatalan tersebut adalah kerugian besar bagi anak didiknya.
"Saya anggap BWF tidak adil. Seharusnya kejuaraan Eropa silakan berjalan, tetapi jangan dimasukan sebagai kualifikasi Olimpiade Tokyo. Jelas ini tidak adil karena hanya menguntungkan atlet Eropa," kata Richard.
Dia pun mendukung jika PBSI melakukan diskusi dengan BWF agar dilakukan penyesuaian atau perubahan kembali. Harapannya BWF bisa mengambil kebijakan dan keputusan yang adil bagi seluruh atlet. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Adek