jpnn.com - JAKARTA - Duta Besar Indonesia untuk Singapura, Ngurah Swajaya memuji berbagai upaya pencegahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang dilakukan Asia Pulp & Paper (APP) Sinar Mas.
"Teknologi yang dikembangkan pada Situation Room Center Sinar MasForestry (SMF) juga dapat melihat titik api secara real time. Dengan demikian, tim di lapangan bisa segera melakukan pemadaman lebih cepat," kata Ngurah Swajaya saat berkunjung ke Situation Room Center SMF di Jakarta, Rabu (24/8).
BACA JUGA: Pemerintah Harus Perbaiki Kualitas Puskesmas
Selain itu, lanjut Ngurah Swajaya, APP Sinar Mas kini memiliki empat helikopter superpuma yang siaga 24 jam guna melakukan pemadaman pada titik api yang berada di radius lima kilometer di luar lahan konsensi.
Saat ini APP Sinar Mas telah memiliki 1600 personel pemadam kebakaran (RPK) tersertifikasi Manggala Agni, serta sejumlah peralatan berat seperti pompa, selang, nozzle juga telah disiapkan. APP-Sinar Mas juga telah membangun lebih dari 260 pos pantau dan 75 menara api, serta 5000 kanal blocking.
BACA JUGA: Haris Azhar: Beliau Cuma Tanya Perkembangan Curhatan Fredi
Untuk nilai investasi yang dikeluarkan APP Sinar Mas sendiri dalam penanganan dan penanggulangan kebakaran lahan dan hutan lebih dari USD 20 juta.
"Jadi meski kebakaran terjadi di luar lahan konsensi, titik api yang terpantau bisa segera dipadamkan. Asalnya masih berada di bawah radius lima kilometer," ujar Ngurah, didampingi Direktur APP Sinar Mas Suhendra Wiriadinata.
BACA JUGA: Inilah 10 Daerah Terbaik Pencatatan Akta Kelahiran 2016
Ditanyakan seputar pandangan pemerintah Singapura terhadap upaya penanganan Karhutla di Indonesia, Ngurah mengatakan, pemerintah Singapura siap membantu pemadaman karhutla yang terjadi di Indonesia.
"Pemerintah Singapura siap membantu, tetapi saat ini rasanya belum perlu. Karena karhutla yang terjadi tahun ini lebih ringan dibanding tahun sebelumnya," ucapnya.
Dia menambahkan, titik panas tahun ini jauh lebih sedikit dibandingkan tahun lalu. Di samping pemantauan yang dilakukan pemilik konsensi, TNI dan Polri secara terus-menerus, juga ada faktor alam.
"Meski saat ini tengah musim kemarau, tetapi karena ada fenomena La Nina maka curah hujan cukup tinggi. Hal itu membuat titik api jauh berkurang jika dibandingkan tahun sebelumnya," katanya
Ngurah Swajaya mengemukakan, hingga saat ini, asap akibat karhutla belum sampai ke Singapura meski terjadi sejumlah titik api di wilayah Indonesia dalam beberapa bulan terakhir ini.
Di Riau, terdeteksi 35 titik panas yang tersebar di enam kabupaten/kota yakni Kabupaten Rokan Hulu (Rohul), Siak, Inhu, Pelalawan, Bengkalis, dan Kota Dumai.
Jumlah titik panas di Sumatera mencapai 43 titik yang tersebar di Riau Sumatera Barat, Lampung, Sumatera Utara, Bangka Belitung, dan Jambi. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gunung Sinabung Bergejolak, Luncurkan 19 Kali Awan Panas Guguran
Redaktur : Tim Redaksi