jpnn.com, BEKASI - Singgih Permana dan Ahmad Ghazali mempermalukan citra kepolisian karena terlibat perampasan bersama dua pelaku lainnya, Pakih Ahmad dan Karmo, di Tambun, Bekasi, Jawa Barat, Selasa (24/7).
Mereka dibekuk jajaran Ditreskrimum Polda Metro Jaya di Kampung Gabus Dukuh, Kelurahan Srimukti, Rabu (1/8).
BACA JUGA: Pura-Pura jadi Polisi, Rampas Barang Milik Korban
Singgih diketahui bertugas di Satuan Reserse Narkoba Polres Metro Bekasi.
Sementara itu, Ahmad bertugas di Direktorat Pengamanan Objek Vital Polda Metro Jaya.
BACA JUGA: Aksi Ngeri Perampok, Purnawirawan Polisi Meninggal
Di sisi lain, Pakih berprofesi sebagai wiraswasta, sedangkan Karmo merupakan buruh lepas.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono menuturkan, keempat pelaku memiliki peran berbeda saat melakukan perampasan terhadap warga bernama Baindro.
BACA JUGA: Kasihan, Ongky Dicekoki Intisari dan Pil Sampai Jadi Begini
Ahmad dan Singgih menodongkan pistol ke arah kaki korban dan meminta kartu ATM milik Baindro.
Sementara itu, Pakih dan Karmo mengantarkan korban ke mesin ATM. Keduanya juga melakban mata korban serta meminta PIN ATM milik Baindro.
Saat itu, korban sedang nongkrong di Jalan Baru, Harapan Baru, Kota Bekasi bersama tiga temannya.
Korban tiba-tiba didatangi para pelaku yang menggunakan sepeda motor dan mobil.
Pelaku lantas meminta korban menyerahkan uang dan barang berharga lainnya.
"Kemudian korban dibawa dengan mobil. Saat di mobil, korban dan tiga orang rekannya dilakban oleh pelaku sambil diancam dan dipaksa untuk menyerahkan dompet masing-masing,” kata Argo, Kamis (2/8).
Korban kemudian diantar ke ATM di sekitar Jalan Juanda, Bekasi untuk mentransfer uang Rp 12,5 juta ke pelaku.
“Setelah itu pelaku melarikan diri," ujar Argo. (cuy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Masih ABG Sudah jadi Otak Aksi Kejahatan
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan