Sinyal JK Makin Kuat, Anies Capres

Kamis, 05 Juli 2018 – 04:54 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Foto: Fathan Sinaga/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Jusuf Kalla (JK) telah menolak maju sebagai calon Presiden berdampingan dengan Agus Harimurti Yudhoyono pada Pilpres 2019. Disinyalir, mantan Ketua Umum Partai Golkar itu memberi sinyal kepada Gubernur DKI Jakarta untuk berkompetisi pada pemilu nanti. Pasalnya, hubungan antara Wakil Presiden dengan Anies Baswedang semakin mesra.

Pantauan INDOPOS, beberapa kali JK dan Anies tertangkap kamera sedang bersama. Misalnya, pada Jumat (29/6) lalu, seusai rapat persiapan penyelenggaraan Asian Games 2018, JK mengantarkan Anies ke Balai Kota DKI Jakarta. Kebersamaan JK dengan Anies berlanjut. Pada Selasa (3/7) malam, saat acara Halal Bi Halal dan Ulang Tahun ke-65, Ketua Umum PBNU, Said Aqil Siradj, keduanya juga datang bersamaan dalam satu mobil.

BACA JUGA: TGB Dukung Jokowi, Fadlin: Itu Hanya Sentilan ke SBY

Kemudian, Rabu (4/7), JK dan Anies kembali diketahui satu mobil datang ke acara silaturahim dan Halal Bi Halal PP Muhammadiyah. Saat ditanya soal kemesraannya tersebut? Anies mengaku, dirinya kerap satu mobil dengan JK karena rumah dinasnya tak jauh dari rumah dinas Wakil Presiden. ”Berangkat bareng karena rumahnya sebelahan. Jadi berangkat dari rumah pulang ke rumah,” kata Anies ketika ditemui di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah.

Lebih lanjut, Anies enggan menjawab pertanyaan awak media yang bertanya apa yang ia bahas dengan JK di dalam mobil selama perjalanan.

BACA JUGA: Manuver Amien Maju Pilpres 2019, Ternyata Cuma Begini

Sementara, Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Romahurmuziy atau Romi menafsirkan hal tersebut bisa dilihat dari bahas tubuh yang selama ini dilakukan oleh JK. Apalagi, beberapa hari belakangan ini, JK sering satu mobil dengan Anies. ”Kalau dilihat dari bahasa tubuh, JK lebih mendorong Anies jadi cawapres, apakah jadi cawapres Jokowi, poros kedua, atau poros ketiga,” jelasnya kepada wartawan di lokasi yang sama.

Menurut Romi, belum jelas kepada siapa Anies akan dipasangkan. Setidaknya, Anies bergabung di koalisi mana pun sebagai cawapres, termasuk mendampingi Jokowi. Yang paling kuat adalah upaya Gerindra agar Prabowo bisa berpasangan dengan Anies. Pasangan keduanya punya elektabilitas bagus dari berbagai survei. Kendalanya, adalah PKS. ”Problemnya apakah PKS mau? Di sisi lain, PKS mengusulkan Anies-Aher, jadi kalau Anies diangkat silakan atas nama Gerindra bukan atas nama PKS,” ucapnya.

BACA JUGA: Sandiaga: Rakyat Indonesia Ingin Jokowi vs Prabowo

Sementara, sambung Romi, jika pasangan Prabowo-Anies dibawa ke partai lain, maka akan terbentur dengan calon yang disiapkan partai tersebut. ”Kalau Prabowo mencoba menawarkan Prabowo-Anies ke PKB, kan PKB punya Cak Imin, ke PAN punya Pak Zul, ke Demokrat punya AHY,” ujarnya.

Atas alasan itu, Romi menilai, kemungkinan Anies ditawarkan untuk menjadi cawapres sangat kecil. ”Jadi kemungkinan ditawarkannya Anies masih sangat tipis. Masing-masing parpol yang belum menentukan sikap tentang capres-cawapres, masing-masing punya nama sendiri untuk diajukan,” imbuhnya.

Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Zulkifli Hasan juga ikut menilai. Menurut Ketua MPR RI itu, postif intensitas kedekatan antara JK dan Anies. ”Ya tentu karena tahun politik, apa pun gerak orang diterjemahkannyakan pasti politik. Jadi kalau Pak Anies dan Pak JK sering jalan, artinya mereka dekat. Tentu pada saatnya akan ada kesimpulan, tunggu saja nanti,” kata Zulkifli di Halal Bi Halal PP Muhammadiyah, Rabu (4/7).

Zulhasan, sapaan akrab Zulkifli Hasan mengatakan, meningkatnya kedekatan antara JK dan Anies, di masa menjelang pendaftaran capres dan calon wapres untuk pemilu 2019, menimbulkan tafsir politik. ”Ya sekarang tentu parpol-parpol intens melakukan pertemuan. Ini namanya tahun politik, gerakan orang dibaca,” ucapnya.

Wakil Sekretaris Jenderal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Jazilul Fawaid menegaskan, JK dan Anies hanya sekedar cinta lokasi (cinlok) biasa. ”Ini kelihatan kayak cinlok. Kan baru saja. Yang mesra itu kan sebenarnya Pak SBY dengan Pak JK dulu. Ini terjadi kemesraan kan semacam cinlok. Ini terjadi kemesraan kan semacam cinlok. Kita lihat awet nggak,” kata Jazilul kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Rabu (4/7).

Jazilul menilai, JK memang layak jadi King Maker di Pilpres 2019. Sehingga setiap orang bisa meminta dukungan dari JK. ”Ya memang Pak JK layak menjadi King Maker. Jadi siapapun pasti meminta dukungan juga dari Pak JK. Tapi kalau Pak JK nyalon presiden sendiri ya bukan King Maker,” ungkapnya.

Selama ini, kata Jazilul, ketua umumnya juga dekat dengan JK. Hal itu, semakin intens saat JK mendukung Presiden Jokowi. ”Pak JK kan dukung Pak Jokowi, Cak Imin dukung Pak Jokowi udah intens tuh bareng. Cuma kok ada isu dari Demokrat dipasangkan JK dengan AHY,” ucapnya.

Sementara, politikus PDIP, Alex Indra Lukman mengatakan, PDIP tidak khawatir soal kedekatan JK dengan Anies. Menurutnya, kedekatan JK dengan Anies tak terkait dengan pilpres 2019 dan harus dimaknai sebagi kerukunan antar pemimpin dalam mencari solusi bagi permasalahan bangsa. ”Saya sangat mengapresiasi tinggi kerukunan yang diperlihatkan para pemimpin kita. Jadi jangan kemudian kita persepsikan dengan berbagai wacana,” ujar Alex dalam pesan singkat, Rabu (4/7).

Alex mengatakan, kedekatan JK dengan Anies bukan hal mengejutkan. Sebagai tokoh bangsa. JK dekat dengan semua tokoh, salah satunya dengan pengurus DPP PDIP, Puan Maharani. Lebih lanjut, Alex menduga kedekatan JK dengan Anies terkait dengan Asian Games tahun ini di Jakarta dan Palembang. Sebagai penanggungjawab, JK disebut harus banyak berkomunikasi dengan Anies selaku pimpinan salah satu tuan rumah Asian Games. ”Jadi wajar kalau Pak JK berkomunikasi intens dengan Pak Anies,” ujarnya.

Terpisah, Juru Bicara JK, Husain Abdullah menceritakan alasan JK semobil dengan Anies. Husain tak menampik dan mengakui adanya kedekatan antara JK dan Anies. ”Kalau saya lihat selain karena faktor kedekatan, Pak JK juga tidak mau menyia-nyiakan waktu yang berharganya. Pulang dari meninjau venue dan rapat Asian Games, Pak JK manfaatkan lagi waktu saat menuju pulang semobil dengan Anies sambil melihat mungkin kesiapan jalan-jalan protokol Jakarta menyambut pelaksanaan Asian Games,” kata Husain melalui keterangan tertulisnya.

Menurut Husain, JK memang tipikal orang yang produktif dan selalu memanfaatkan tiap kesempatan untuk bekerja. Dengan semobil bersama Anies, JK bisa memberikan instruksi langsung ke Anies apabila ada kekurangan terkait persiapan Asian Games.

Adapun soal perbincangan politik seperti pilkada dan pilpres, Husain mengatakan, mungkin saja topik itu juga dibahas di dalam mobil. (aen)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kemesraan Anies Baswedan dan Jusuf Kalla, Sandi Salting


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler