jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menitipkan pesan kepada Ganjar Pranowo agar mewujudkan kedaulatan pangan apabila duduk sebagai pemimpin nanti.
Hal itu disampaikan Jokowi saat berpidato dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) IV PDIP di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Jumat (29/9).
BACA JUGA: 2 Pengakuan Ganjar di Rakernas IV PDIP, Ditujukan kepada Bu Mega dan Jokowi
Dia menyatakan saat ini negara-negara dunia, termasuk Indonesia, tengah mengalami masalah yang perlu diatasi dengan segera. Tantangan tersebut adalah krisis pangan yang menjadi momok bangsa Indonesia.
Perang Rusia-Ukraina yang sampai saat ini masih belum menemukan titik terang, menjadi faktor utama adanya krisis pangan yang terjadi. Penghentian ekspor gandum di kedua negara tersebut membuat Indonesia menjadi salah satu negara yang terdampak.
BACA JUGA: Pidato di Hadapan Jokowi, Ganjar Ungkap Kebanggaan Menjadi Kader PDIPÂ
“Saat saya bertemu dengan Presiden (Ukraina) Zelenskyy, ada stok 77 juta ton gandum berhenti karena perang,” tutur Jokowi.
“Begitu saya masuk ke Rusia bertemu (Presiden Rusia) Putin, beliau juga cerita, di Rusia ada 130 juta ton berhenti tidak bisa diekspor,” imbuhnya.
BACA JUGA: Ketika Tangan Bu Mega Dipegang Presiden Jokowi dan Ganjar Pranowo di Rakernas PDIP
Jokowi mengatakan itu setelah mendengarkan paparan Ganjar yang ingin mewujudkan kedaulatan pangan.
Eks gubernur DKI Jakarta ini mengatakan saat ini terjadi kenaikan harga pangan dunia lantaran stok pangan ditahan oleh masing-masing negara. Menurut Jokowi, ada 19 negara sekarang ini sudah tidak mengekspor pangan.
"Bahkan tadi pagi saya baca lagi bukan 19 lagi, tetapi 22 negara saat ini sudah tidak mau mengekspor bahan pangannya termasuk di dalamnya adalah beras. Ada Uganda, Rusia, India, Bangladesh, Pakistan, dan Myanmar terakhir juga akan masuk lagi tidak mengekspor bahan pangannya," kata Jokowi.
Oleh karena itu, Jokowi menilai apabila kondisi ini terus berlanjut, maka semua harga bahan pokok semuanya akan naik.
Jokowi juga sependapat dengan arahan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dalam pidatonya pada Rakernas bertema "Kedaulatan Pangan untuk Kesejahteraan Rakyat Indonesia' dengan subtema 'Pangan Sebagai Lambang Supremasi Kepemimpinan Indonesia Bagi Dunia' ini.
Megawati juga menyoroti tentang betapa pentingnya kedaulatan pangan bagi negara.
"Sekali lagi saya sangat setuju apa yang tadi disampaikan oleh Ibu Ketua Umum Bu Mega, semuanya setuju, dan lebih setuju lagi apa yang disampaikan Calon Presiden Pak Ganjar Pranowo. Tadi saya bisik-bisik ke beliau. Pak, nanti abis dilantik besoknya langsung masuk kedaulatan pangan. Enggak usah lama-lama. Perencanaannya disiapkan sekarang, begitu dilantik, besok langsung masuk ke kerja kedaulatan pangan sehingga swasembada pangan, ketahanan pangan,nkedaulatan pangan itu betul-betul kita miliki," kata dia.
Jokowi merasa kondisi saat ini sangat mengerikan bila berbicara soal pangan.
"Ngeri sekali kalau melihat cerita semua negara sekarang mengerem semuanya tidak ekspor pangannya. Gandum sudah, beras sudah, gula sudah, semuanya ngerem semuanya. Oleh sebab itu, sepuluh tahun ke depan, lima tahun ke depan, 10 tahun ke depan memang visi taktis itu harus kita miliki, bukan visi misi yang terlalu bagus di awang-awang, tapi visi taktis, rencana kerja detail, harus kita miliki dan saya yakin Pak Ganjar mampu menyelesaikan ini," jelas Jokowi. (Tan/JPNN)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
BACA ARTIKEL LAINNYA... Megawati, Ganjar, dan Jokowi Terima Bibit MSP yang Banyak Sejahterakan Petani
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga