Sinyal Kuat dari Presiden, PPKM Bakal Diberhentikan Akhir Tahun Ini?

Rabu, 21 Desember 2022 – 14:12 WIB
Presiden Joko Widodo memberikan sinyal kuat untuk menghentikan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). ANTARA/Indra Arief

jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo memberikan sinyal kuat untuk menghentikan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Sebab, penurunan angka penularan kasus harian Covid-19 di dalam negeri terus terjadi. 

BACA JUGA: Perpanjang PPKM, Kemendagri: Antisipasi Libur Nataru 2022

Jokowi mengatakan dengan penurunan angka kasus harian Covid-19 tersebut, maka tidak menutup kemungkinan di akhir 2022 ini, tidak ada lagi PSBB dan PPKM.

Kepala negara menyebut saat ini penanganan kasus pandemi Covid-19 di Indonesia sudah dapat dikendalikan dengan baik.

BACA JUGA: Kemendagri Perpanjang PPKM Jawa-Bali, Ada Aturan soal Nobar Piala Dunia 2022

Dia mencontohkan angka penularan Covid-19 di Indonesia mencapai puluhan ribu, tetapi saat ini hanya 1.200 per hari. 

Menurutnya, hal itu berkat penanganan Covid-19 yang dilakukan pemerintah.

BACA JUGA: Pengumuman, Kemendagri Tetapkan Status PPKM Terbaru, Catat Ya!

"Hari ini, kemarin, kasus harian berada di angka 1.200 dan mungkin nanti akhir tahun kami akan menyatakan berhenti PSBB, PPKM," kata Presiden Jokowi dalam acara Outlook Perekonomian Indonesia 2023, Jakarta Selatan, Rabu (21/12).

Jokowi berujar kala itu hampir semua menteri Kabinet Indonesia Maju menyarankan agar melakukan lockdown. Tetapi, Jokowi mengambil sikap untuk tidak melakukan lockdown. Ini karena mempertimbangkan sisi ekonomi di tanah air.

"Saat Delta masuk, kasus harian kita mencapai 56 ribu kasus, saat itu saya ingat hampir 80 persen menteri menyarankan saya untuk lockdown termasuk masyarakat juga menyampaikan hal yang sama. Kalau itu kami lakukan saat itu, mungkin ceritanya akan lain sekarang ini," ungkap Jokowi.

Jokowi menambahkan saat Virus Corona mengalami mutasi dengan varian baru Omicron dan menyerang Indonesia. Kasus penularan virus tersebut di tanah air mencapai puncaknya dengan angka 64 ribu kasus per hari.

"Muncul lagi Omicron puncaknya mencapai 64 ribu kasus harian. Sehingga kita ingat saat itu, ada APD (alat pelindung diri) kurang, oksigen enggak ada, pasien numpuk di rumah sakit, untung kita saat itu masih tenang, tidak gugup, tidak gelagapan, sehingga situasi yang sangat sulit itu bisa kita kelola dengan baik," ujar Jokowi.

Jokowi menekankan, Covid-19 berhasil terus ditekan dan terakhir ada diangka 1.200 kasus harian dan itu jumlah yang dapat dikendalikan. Karena itu Presiden Jokowi memperkirakan akhir tahun ini akan menghentikan kebijakan PSBB maupun PPKM.(mcr10/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Presiden   PSBB   Jokowi   PPKM   Covid-19  

Terpopuler