Ketiga gol petaka bagi timnas Jerman diawali dengan gol bunuh diri gelandangnya Sami Khadeira pada injury time babak pertama. Argentina menambah keunggulan dua gol lewat gol yang dilesakkan Lionel Messi pada menit ke-52 dan diakhiri Angel di Maria 21 menit kemudian.
Satu-satunya gol hiburan bagi Der Panzer itu diciptakan Benedikt Hoewedes hanya 9 menit sebelum laga usai. Gol tersebut tetap tidak mampu menghindarkan Miroslav Klose dkk dari kekalahan memalukan dari Argentina yang tidak terkalahkan dalam 8 pertandingan di tanah Jerman.
Selain rekor itu, dengan hasil kemenangan tersebut Argentina sukses membalaskan dendamnya kepada Jerman. Dalam babak perempat final Piala Dunia 2010 silam, Argentina pernah dijadikan bulan-bulanan timnas Jerman dengan skor empat gol tanpa balas.
Diusirnya penjaga gawang Ron-Robert Zieler sejak menit ke-30 dan gol bunuh diri Khadeira di penghujung babak pertama menjadi kunci jebloknya permainan Jerman. "Setelah terjadinya kartu merah dan gol bunuh diri itu semuanya jadi serba sulit bagi kami," ujar Loew seperti dikutip dari AFP.
Kekalahan ini sepertinya buah dari eksperimen berani yang dilakukan Loew. Pasalnya, dari nama-nama pemain yang dipasang, beberapa di antaranya merupakan pemain minim jam terbang di timnas Jerman. Di antaranya Zieler, Marcel Schmelzer, Benedikt Hoewedes, Marc-Andre ter Stegen, dan Ilkay Guendogan.
Meski demikian, kepada situs resmi badan sepakbola Jerman DFB.de, penyerang senior Miroslav Klose tak menganggap permainan skuad muda Jerman gagal. Kendati harus mengalami kekalahan menyakitkan di kandang sendiri. "Kami memiliki skuad muda yang bagus," sebut dia.
Alibi apapun bisa muncul dari kekalahan ini. Tapi, kecaman tak akan bisa dihindarkan oleh Loew dengan hasil buruk ini. Salah satunya dari legenda sepakbola timnas Jerman Matthias Sammer. Dia menganggap permainan tim sepakbola Jerman saat ini sudah kehilangan karakter sebenarnya.
Menurutnya, karakter permainan Jerman perlahan meluntur sejak menjuarai Euro 1996 silam. Setelah 16 tahun berlalu, tak sekalipun trofi yang mampir kepada mereka. Baik di level Euro atau Piala Dunia. "Aku benar-benar belum bisa mendefinisikan bagaimana gaya sepakbola kami sendiri," tutur Sammer.
Sementara itu, pelatih Argentina Alejandro Sabella mengakui anak asuhnya mendapat momentum dengan buruknya performa penggawa Jerman itu. Terutama setelah Jerman bermain dengan 10 pemain dalam 60 menit terakhir. "Satu kejadian bisa mengubah hasil pertandingan," cetus Sabella.
"Jerman kekuatan besar di persepakbolaan internasional. Namun kami memiliki jumlah pemain lebih banyak dari mereka, sehingga kami bisa lebih leluasa memainkan bola. Kami bisa mengendalikan permainan dan mengakhirinya dengan kemenangan," jelas kapten tim Lionel Messi yang gagal mengekseuksi tendangan penalti pasca terusirnya Zieler. (ren)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Misi Duo Honda Persempit Jarak
Redaktur : Tim Redaksi