Sirosis Hati Tidak Memiliki Gejala Khas pada Stadium Awal, Akibatnya Fatal

Sabtu, 01 Mei 2021 – 14:56 WIB
Siloam Hospitals menerapkan konsep clean hospitals. Ilustrasi Foto: Humas Siloam for JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Penyakit sirosis atau kerusakan hati berbahaya dan memiliki risiko kematian tinggi. Ini karena penyakit tersebut tidak memiliki gejala khas pada stadium awal sehingga banyak yang tidak menyadarinya. 

"Satu-satunya langkah yang efektif adalah melakukan deteksi awal dengan pemeriksaan klinis dan laboratoris," kata dr Agus Sudiro Waspodo Sp. PD - KGEH dari Siloam Hospital ASRI dalam Edukasi Webinar, baru-baru ini.

BACA JUGA: Pakar: Jangan Anggap Enteng dengan Hepatitis A

Dijelaskannya, sirosis hati menahun karena fibrosis, secara perlahan akan mengakibatkan menurunnya fungsi hati dan meningkatkan tekanan vena portal. Hal ini berjalan bertahun-tahun tanpa ada gejala dan tanda klinis sehingga tidak disadari. 

"Pada stadium lanjut yaitu dekompensasi bisa menyebabkan kematian," ujarnya.

BACA JUGA: BACA! Inilah Penyebab Anda Terserang Penyakit Hepatitis A

Gejala khusus yang ditunjukkan penderita sirosis hati biasanya kerap mengalami rasa mual, muntah secara kontinyu, lemas dan penurunan nafsu makan. Kemudian ada rasa tidak nyaman di daerah perut sebelah kanan bagian atas, bagian putih mata jadi menguning dan atau muntah darah. 

"Terlebih bila Anda rutin mengonsumsi alkohol, berat badan berlebih atau pernah terinfeksi virus Hepatitis," ucapnya.

Karenanya, dokter spesialis penyakit dalam dan konsultan gastro enterologi hepatologi di Siloam Hospitals ASRI ini menyarankan agar masyarakat segera melakukan deteksi dini pada organ hati. Ini untuk mendeteksi potensi Sirosis pada organ hati. 

BACA JUGA: DS dari Medan Menuju Lombok, Gagal Total karena Tertangkap di Bandara Soetta

"Apabila organ hati sudah tidak bisa berfungsi, perlu transplantasi hati," ucapnya.

Jika sudah terdeteksi sejak awal, tambah dokter Agus, perkembangan penyakit ini bisa dihambat atau dihentikan sejak awal. (esy/jpnn)

 


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler