Sisi Lain dari Cuaca Dingin Ekstrem di Eropa

Ice Skating dan Hokey di Sungai Danube yang Beku

Selasa, 14 Februari 2012 – 09:12 WIB

SUHU dingin ekstrem yang melanda benua Eropa tak sepenuhnya mendatangkan penderitaan. Di Austria, sebagian warga justru menyambut positif cuaca dingin yang mencapai hingga minus 20 derajat Celcius tersebut. Berikut laporan kontributor INDOPOS (Grup JPNN) Ahmad Reza Khomaini dari Wina, Austria.

EROPA saat ini dirundung musibah. Ratusan nyawa mati karena suhu dingin mencapai rata-rata minus 30 derajat Celcius. Jalur darat banyak yang ditutup sementara karena terhadang gumpalan salju. Jadwal penerbangan antarnegara di Eropa tidak sedikit yang tertunda. Tranportasi jalur air, sungai Danube, dihentikan karena sebagian besar sungai membeku.

Namun demikian, kondisi miris tersebut tidak serta merta berdampak negatif bagi warga Eropa. Ada sebagian warga yang merasakan ’’kehangatan’’ dari suhu dingin ekstrem ini. Lho kok" Di Austria, khususnya di ibukota Wina, akibat membekunya sungai Danube, warga memanfaatkannya untuk ajang gratis rekreasi olahraga musim dingin, seperti ice-skating dan hokey.

Pekan lalu, INDOPOS mengunjungi lokasi yang terletak di bawah jembatan di jalan Wagramerstrasse 48A 1220 Wien tersebut. Tempatnya tidak jauh dari stasiun U-Bahn 1 (kereta bawah tanah) Alte Donau. Cukup berjalan sekitar 100 meter. Di lokasi, puluhan warga memanfaatkan waktu luangnya dengan bermain ice-skating dan hokey. Bahkan ada juga warga yang sekadar berjalan-jalan di atas sungai yang dalam bahasa Jermannya bernama Donau tersebut.

’’Tentu sensasinya berbeda. Selain tempatnya luas, kita juga bisa bermain sepuasnya tanpa harus bayar,’’ ujar Georgie, warga Austria yang tengah bermain hokey bersama teman-temannya saat ditemui koran ini.

Tak hanya warga Austria yang memanfaatkan momentum ini. INDOPOS juga memergoki tiga warga Indonesia tengah menikmati bekunya sungai yang melintasi 10 negara di Eropa tersebut. ’’Kami ke sini bukan buat ice-skating, tapi ingin tahu dan merasakan berjalan di sungai yang beku,’’ ucap Silvia Laoli ditemani Evie Mulyani dan Fefi Fitriani.

Sekadar informasi, sungai Danube merupakan salah satu sungai terpanjang di Eropa. Panjangnya mencapai 2.872 kilometer dan melintasi 10 negara mulai, Jerman, Austria, Serbia, Kroasia, Hungaria, Slovakia, Moldova, Bulgaria, Ukrainia, dan Romania. Sungari ini disebut sebagai jalur International Waterway lantaran digunakan untuk transportasi bisnis antarnegara Eropa.

Tindakan warga menjadikan sungai Danube sebagai tempat rekreasi olahraga tergolong nekat. Pasalnya, jauh sebelumnya pemerintah Austria, khususnya di ibukota Wina, telah mengeluarkan larangan bagi warganya untuk ’’bertamasya’’ di sungai Danube. Seperti dilansir Austriantimes, pemerintah mengimbau warga untuk tidak melakukan aktivitas di atas sungai Danube. Pasalnya, tingkat ketebalan es yang membeku tidak rata di setiap bagian.

’’Risikonya sangat sulit untuk kita hitung. Ini bukan bermain ski di landasan yang ideal. Jangan menganggap enteng masalah ini, karena bisa saja tiba-tiba ketebalan es menipis dan retak. Ini sangat berbahaya,’’ ujar Kepala Bagian Perairan Sungai Pemerintah Kota Wina, Martin Kollar. Lebih lanjur Kollar menyarankan agar warga memanfaatkan tempat-tempat olahraga musim dingin yang telah disediakan pemerintah seperti sarana ice-skating di Rathaus.

Meski mendapat larangan, namun tidak semua warga mematuhi imbauan tersebut. Sungai Danube di sekitar distrik 22, masih dikunjungi warga. Bahkan tidak sedikit warga yang membawa anak-anaknya untuk belajar bermain ice-skating di lokasi tersebut. Apalagi, bulan ini merupakan masa libur sekolah.

Tak hanya di Austria, di negara-negara yang tetangga seperti Slovakia, Jerman, Swiss, dan Hunggaria. Warga setempat memanfaatkan bekunya sungai untuk olahraga musim dingin.

Bahkan di Belanda, sebuah sport event organizer berencana menggelar lomba ice skating di sungai sepanjang 200 kilometer. Kompetisi itu bernama Elftedentocht ice-skating race. Menurut rencana, event yang telah 15 kali terselenggara ini bakal diikuti sebanyak 16 ribu peserta. Pihak panitia kompetisi berharap suhu dingin ekstrem ini bisa terus berlanjut hingga tingkat kebekukan air mencapai 15 sentimeter.

’’Ketebalannya harus 15 sentimeter. Ini ukuran teraman agar kejuaraan ice-skating race di sungai ini bisa terlaksana,’’ ucap juru bicara lomba seperti dikutip AP. (*)


BACA ARTIKEL LAINNYA... Nikmati Asimilasi, Ariel Kerja di Kantor Arsitek


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler