Sisi Lain Monas, Ikon Jakarta yang Semakin Tak Aman bagi Pengunjungnya

Remaja Pacaran jadi Sasaran Pelaku Pemerasan

Kamis, 11 Oktober 2012 – 08:18 WIB

Tugu Monumen Nasional atau lebih dikenal dengan nama Monas merupakan salah satu destinasi wisata utama warga Ibu Kota. Selain murah, lokasinya juga sangat strategis, berada di jantung DKI Jakarta. Namun, belakangan beragam aksi kriminalitas makin kerap terjadi. Mengapa?

DEWI MARYANI

WAJAH Agu dan Nova tampak lesu. Keringat mengucur di kening dua ABG ini. Sepasang remaja asal Cipinang Besar, Jakarta Timur ini tampak kebingungan saat melaporkan kejahatan yang menimpa dirinya di Mapolsek Gambir, Jakarta Pusat, belum lama ini.

Dua sejoli ini menjadi korban kejahatan preman yang biasa beraksi di kawasan Monas, Gambir, Jakarta Pusat. Tiga telepon seluler, dua jaket serta uang Rp 300 ribu dirampas pelaku. Korban diperdaya dengan modus seolah-olah dituduh menganiaya adik dari para pelaku kejahatan tersebut.

Keempat remaja asal Cipinang Besar Utara, Jakarta Timur, yang bertujuan untuk rekreasi di Taman Monas di hari libur sekolah tersebut, akhirnya sepakat untuk lapor ke kantor polisi terdekat di Pos Polisi Gambir, Jakarta Pusat. Namun tetap bernasib malang karena tak satupun petugas berada di tempat.

Selasa (9/10) kasus serupa terjadi lagi. Kali ini pelakunya diduga adalah penjaga toilet umum di Monas. Pelaku dibekuk petugas patroli Polsek Gambir karena memeras pasangan yang sedang pacaran di taman Monas, Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat.

Tersangka, Imam Fauzi, asal Jawa Tengah, tanpa perlawanan digelandang petugas ke kantor polisi. Uang Rp50 ribu milik korban yang diambil pelaku disita sebagai barang bukti.

Kanit Reskrim Polsek Gambir, Kompol Joko Waluyo menjelaskan, kejadian berawal saat Fauziah dan Afriadi sedang duduk-duduk di taman Monas. Kemudian datang empat orang tak dikenal meminta uang. 'Katanya minta uang untuk menambahkan mau beli minuman,' tuturnya.

Takut terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, mereka memberikan uang Rp 50 ribu. Meski sudah diberi uang, keempat pelaku tersebut malah merebut ponsel korban.

"Korban teriak, kebetulan ada petugas kami yang melintas kemudian mengejar pelaku yang berusaha kabur, salah satu pelakunya berhasil ditangkap dan dibawa ke Polsek Gambir," jelasnya.

Akibat perbuatannya tersebut, lanjutnya, tersangka diancam Pasal 368 KUHP tentang pemerasan. Tak berhenti sampai disitu, petugas akan terus mengejar tiga pelaku lainnya.

Berdasarkan keterangan sejumlah pedagang di sekitar kawasan Monas, modus kejahatan semacam itu kerapkali terjadi. Setiap hari libur Sabtu dan Minggu selalu saja ada korban kejahatan serupa. Sayang aparat kepolisian wilayah Gambir dan Polsek Sawah Besar kurang cepat tanggap.

Tingginya peluang kejahatan bagi pengunjung Monumen Nasional (Monas) pada malam hari, mendorong Suku Dinas Perindustrian dan Energi Jakarta Pusat menambah 114 lampu. Lampu tersebut dipasang mengelilingi simbol negara tersebut. 

Saat ini di kawasan Monas telah terpasang 2.250 lampu yang tersebar di berbagai titik. Dengan tambahan pemasangan lampu baru tersebut, total lampu yang ada menjadi 2.364 unit.

"Ini untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya tindak kejahatan yang menimpa para pengunjung yang hendak menikmati keindahan Monas," ucap Kepala Suku Dinas Perindustrian dan Energi Jakarta Pusat Iswandi, belum lama ini. (*)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Zulkarnain Lubis, Maradona Indonesia


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler